Seorang sahabat saya dikota semarang pernah berkisah mengenai masa mudanya sewaktu berkerja di sebuah intansi pemerintahan.
Suatu hari ia menanyakan kepada atasannya mengapa sebuah tender yang paling tinggi nilai uangnya dengan spec bahan yang sama untuk sebuah proyek di pekerjaan umun malah menjadi pemenang tender? ,bukankah seharusnya harga penawaran termurah yang memenangkan sebuah tender?.
Mendengar pertanyaan teman ini ,atasannya lansung marah sambil mengatakan "ini bukan urusanmu".
Semenjak hari itu ia di kucilkan dan tak pernah diberikan tugas lagi oleh atasanya ,malah meja kerjanya dibereskan dari semua data pekerjaan.
Tak tahan dengan situasi ini diapun datang berkonsultasi dengan guru meditasi saya romo Sugito.
Kemudian romo hanya mengatakan serahkan saya permasalahan ini kepada Tuhan sebagai pemberi kehidupan bagi kita semua.
Dan juga romo mengangurkan agar sahabat ini tiap malam berdoa dengan menbayangkan wajah bosnya dengan doa:
"Ya Tuhan tuntunlah hamba dan orang ini agar selalu berjalan dalam jalan kebenaranmu terangilah kami berdua dengan cahaya kasih dan cahaya keadilanmu"
"Ya Tuhan saya serahkan semua hal ini kepadamu dan engkau sebagai yang Maha Adil dan hamba minta keadilanMU ditunjukan kepada kami"
Hanya dua doa ini dilaksanakan selama satu jam pada malam hari selama 2 minggu ,teryata tiba tiba ada surat dari jakarta Bosnya dipindah tugaskan ke daerah lain.
Dan sekalian turun surat penunjukan ia sebagai penganti bosnya.
Akhirnya memang Tuhan menunjukan keadilannya ,karena dalam kehidupan ini apapun yang anda kerjakan salah atau benar ,anda tulus atau tidak ,anda jujur atau curang hanya anda sendiri yang tahu serta Tuhan juga tahu pastinya.
Jadi kalau anda sudah berjalan dalam kebenaran nurani anda namun anda disakiti oleh orang lain ,janganlah marah atau dendam ,Doakan dengan tulus agar orang yang menyakiti anda sadar ,maafkan dia ,lepaskan rasa marah atau dendam dihati anda kemudian serahkan kepada Tuhan sebagai yang Maha Adil ,biarlah ia yang bertindak sebagai hakim yang paling adil.
Sebuah renungan kecil menjelang tidur.
Salam damai selalu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H