Mohon tunggu...
Andy Dharma
Andy Dharma Mohon Tunggu... -

Andy Dharma lahir: 17-10-1973, saat ini tinggal di Batam, berprofesi sebagai ahli therapis, juga mengajar THAI CHI I CHING dan MEDITASI. Alamat sekretariat THAI CHI I CHING di ruko Mega Legenda BLOk A 3 no:18 BATAM - KEPRI. Email: andytaichi@yahoo.com. BLOG: http//taichiiching.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kisah Inge: The Taichi Master(5)

11 Januari 2010   14:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:31 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pengunungan butong yang indah penuh pesona ,puncak puncaknya berbaris nan indah sepanjang mata memandang hanya ada keindahan dan kedamaian ,alam adalah juga citraNYA yang menhampar luas disemesta raya, banyak orang yang bosan dengan hiruk pikuk dan gemerlap dunia memilih puncak puncak di gunung butong untu mensucikan diri menyatu dengan harmoni semesta. Terlihat sepasang remaja dengan riang turun dari gunung butong yang indah. Seorang lelaki remaja yang menpunyai alis tegak menjulang ,tanda ketegasan hatinya dan darah pendekar yang mengalir dalam dirinya dialah firman. Dan satunya seorang gadis yang matanya berbinar indah seakan baru melihat luasnya dunia ,dan dari sorot matanya ia terlihat bijak namun sedikit nakal.siapapun yang memandang kedalaman mata gadis ini akan langsung suka,dialah inge yang sudah matang dalam belajar ilmu thaichi I ching dengan sang petapa disalah satu lembah indah di gunung butong. Suheng aku ingin minum teh dulu kata Inge pada firman suhengnya. 'Baiklah siumoy mari kita berhenti warung teh disana 'jawab sang suheng atau kakak perguruan itu pada siumoy adek perguruannya. Dan merekapun singah di sebuah warung yang pada hari itu cukup ramai pengunjung. 'Mau pesan apa tuan 'tanya pelayan itu menhampiri mereka , 'dua cangkir teh dan dua mangkok mie jawab inge , 'baik nona akan kami antar jawab pelayan itu sambil berlalu menuju dapurnya untuk menbuatkan pesanan tersebut. Suasan ramai di warung itu terlihat disudut warung itu duduk dengan gagah seorang wanita yang terlihat asing, dari cara berpakaian serta wajahnya terlihat bukan seperti orang Tiongoan ,lebih mirip orang laut timur ,sebuah sebutan untuk negeri jepang pada masa itu. Nampak gagah dan seimbang dengan selipan dua buah pedang ,satu pendek dan satu lagi panjang danterlihat 'pokiam'atau pedang pusaka itu agak aneh bagi orang orang tiongoan masa itu. Suheng' apa yang kau lihat ,tanya inge dengan nada sedikit cemburu ,karena ia melihat suheng firman ,memandang lekat pada wajah asing gadis menpesona diujung sudut warung itu. "Ah tidak siumoy ,aku hanya aneh melihat penampilan gadis itu. Kata firman pada inge "Naksir ya "jawab inge dengan agak ketus. "Tidak siumoy' ayo mari makan ! Siumoy ini pangsitnya sudah datang ,jawab firman untuk mengalihkan perhatian inge pada wanita asing itu. Dan mereka pun makan dengan lahap setelah seharian melakukan perjalanan jauh. Sementara itu disudut warung tersebut kehadiran wanita asing tersebut teryata juga mengundang perhatian dari rombongan pengunjung lain. Karena memang pada waktu itu jarang sekali seorang wanita berpergian seorang diri. Dan teryata rombongan sekitar 10 orang tersebut adalah centeng atau tukang pukul tuan tanah katedra. Dipimpim oleh seorang yang tampk kecil dn berwajah bocah namun anehnya ,ia di pangil Babeh oleh teman teman nya. "Beh cewek tuh ,ngangur kayaknya godain yuk! Kata teman Babeh helmi padanya. Ketika Babeh menoleh dan melihat si gadis asing ini ,iapun langsung bersiul sambil berkata "wahai dara jelita ayo gabung sini kami sedang makan ketan durian yang sangat lezat " Gadis itu hanya diam, babehpun panas hatinya karena di kota yang chiu ini tak ada gadis yang berani menolaknya karena ia terkenal dengan julukan siau jiwhwacat atau pedekar kecil penikmat bunga.yang terkenal dengan ilmu tinju besinya. Dan babeh pun memerintahkan anak buahnya si ali untuk menghampiri gadis asing ini. "Hai kuniang(nona) tuan saya Babeh ingin kenalan denganmu" sudikah ku datang ketempat kami, ada 'ketan durian terenak dikota ini' kata siali pada gadis itu "Aku tak sudi mengenal begundal tuan tanah seperti kalian" jawab gadis itu dengan ketus "Kurang ajar kau ' diundang baik baik malah menghina kami ,kata ali sambil menyerang dengan sebuah tendangan tanpa bayangan yang ganas. Tanpa terlihat bagaimana gadis ini bergerak tahu tahu alipun terlempar oleh pukulan gadis asing itu dengan mengunakan pedang pendek yang belum di cabut dari sarungnya. Melihat kejadian itu Babehpun marah dan dengan pasukannya mengepung sigadis ini. Memang para begundal tuan tanah itu sering mengunakan sistem keroyokan untuk menakuti seorang lawan mereka. "Kurang ajar 'sebutkan namamu sebelum kami cincang karena kekurang ajaranmu menhajar teman kami. "Aku ika parhusip dari laut timur ,tak mau mencari masalah tapi kalianlah yang memulai dulu. Tiba tiba muncul seorang pemuda di tengah medan pertarungan itu ,teryata si firman yang tak tahan melihat seorang gadis di lecehkan. Sedangkan inge masih asik menikmati mie pangsit mangkok ketiga. Gadis itu terlihat tenag di medan pertarungan walaupun di kurung oleh pasukan babeh dan iapun mengeluarkan samuarai panjangnya dan mengawasi para pengeroyoknya dengan mata tajam namun tenang ,sementara disampingnya si firman siap dengan kuda kuda jurus se pa lao han(delapan belas jurus arahat) dari kuil sholin "Ciattt 'langsung merekapun menyerang dengan sejata tombak, pedang dan golok serta Babeh dengan senjata gadanya menyerang ke firman dan ika di tengah . Di serang secara bersamaan ika pun berkelebat dan mengayunkan samurainya yang langsung memakan korban dua sekaligus orang yang menyerangnya ,terlihat garis tipis luka di kening lawan nya dan merekapun roboh. Sementara tinju firman pun mulai memakan korban yang langsung menhantam dada para penyerangnya dan langsung muintah darah. Babehpun maju dan langsung menhantam gadanya ketubuh mungil eka,namun ika bisa menhindari serangan kearah kepalanya itu lewat sebuah lompatan bagai seekor walet langsung kebelakang Babeh dan 'tass kepala Babehpun terbang tak tau kemana' sunguh tak percaya kalau tak melihat secara langsung keganasan samurai ika yang sekilas lembut bagai seorang tuan putri ini. Melihat Babeh sudah ko ,para begundal yang tersisapun mengambil langkah seribu karena ketakutan melihat keganasan samurai ika dan tinju se pa lo han si firman yang menbuat dua rekan mereka muntah darah. "Terima kasih atas bantuan abang" kata ika dan sekilas kagum akan kegagahan firman "Oh tak apa nona ,pangil saja aku firman dan mari kita duduk semeja dengan siumoyku . Dan. Ikapun ikuta duduk dimeja dan inge pun baru selesai makan dan wajahnya agak cemberut melihat suhengnya menbawa gadis cantik kemeja mereka. "Inge ,kata inge sambil merperkenalkan diri dan disambut dengan hangat oleh gadis itu "ika parhusip " Dan merekapun duduk bersama sambil minum teh. Bersambung.............. Salam damai selalu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun