Mohon tunggu...
Andi Cipta Asmawaty
Andi Cipta Asmawaty Mohon Tunggu... -

Saya adalah pekerja sosial di lembaga yang bernama Solidaritas Perempuan. Hobi membaca dan menulis mengenai situasi sosial merupakan ketertarikan saya sejak di bangku SMA. Setelah saya menjadi pekerja sosial yang berkaitan dengan perspektif perempuan dan gender, saya terus mengamati sekaligus mengkritisi realitas dari mikro hingga makro. Blog saya: www.feminisgaul.wordpress.com dan personal blog saya: www.andycipta.tumblr.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hati-hati dengan Kata “Dikintili”

13 Desember 2011   15:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:21 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membuat judul yang asyik namun berperspektif memang gampang-gampang susah. Terlebih judul tersebut secara bahasa merugikan perempuan. Tulisan ini akan membahas soal penempatan bahasa sebagai ruang jurnalis dalam menyampaikan berita. Bahasa adalah institusi, jika bahasa selalu direpetisi melalui sejumlah artikel yang dibuat, maka reproduksi pengetahuan melalui bahasa yang berkeadilan menjadi jauh dari harapan. Artikel bertajuk “Setelah Selingkuh, Giggs “Dikintili” Istri” yang dirilis melalui kompas.com tanggal 13 Desember 2011 menarik untuk dikaji. Artikel ini telah dibaca oleh 19540 pembacanya dengan komentar sebanyak 5 dan dishare melalui facebook sebanyak 8 kali.

Artikel ini berangkat dari kasus perselingkuhan gelandang Manchester United (MU), Ryan Giggs, yang ditangkap berselingkuh dengan Imogen Thomas, adik iparnya sendiri, selama 8 tahun. Paska kejadian tersebut, Giggs lebih sering bersama istrinya, Stacey. Penulis menggunakan kata “mengintili” atau “dikintili” untuk menggantikan term “mengikuti”. Bahasa ini memperlihatkan apa yang dilakukan oleh Stacey sebagai solusi permasalahan perkawinan agaknya bisa menjadi guyonan dengan menggunakan term penting dalam kacamata yang ringan, penuh lawakan, sekaligus memperlihatkan bahwa orang yang “dikintili” tidak sadar secara penuh jika “dikintili” dan tidak pernah menyenangkan menjadi orang yang “dikintili” karena beban atas kehidupan privatnya yang seluruhnya harus diketahui oleh sang istri.

Perkawinan adalah institusi yang bukan main-main, apalagi terlebih buat perempuan. Kehidupan yang diikat oleh hukum mengikat tersebut cukup merepotkan dan melelahkan. Bagi perempuan yang merasa bahwa rasa lelahnya untuk meniti kehidupan tersebut  harus dibayar mahal dan bukan dengan perselingkuhan. Sehingga tidak heran, banyak dari perempuan memilih  bertahan ketimbang mengusaikan kisah yang sesungguhnya telah menyakiti mereka. Disini letak fatamorgananya. Perempuan-perempuan yang mungkin terkesan masokis ini harus rela menggadai harga diri demi sebuah keutuhan keluarga. Perempuan tidak memikirkan dirinya sendiri.

Hal itulah yang kemudian menjadi landasan bahwa Stacey yang selalu terlihat bersama Ryan merupakan konsensus sebagai katub solusi perkawinan. Jadi, bukan dengan keterpaksaan. Bahkan, artikel ini juga memperlihatkan bahwa Ryan merasa bahagia bersama Stacey. Bahkan, keputusan ini juga lahir dari kesadaran Ryan yang tidak menginginkan Stacey meragukan kesetiaan Ryan untuk kali kedua. Bisa dilihat kata “mengintili’ menjadi tidak tepat. Kata “mengintili” adalah aktivitas mengganggu kehidupan privasi orang yang menimbulkan rasa diikuti dan diawasi.

Sumber artikel:

http://bola.kompas.com/read/2011/12/13/07370018/Setelah.Selingkuh.Giggs.Dikintili.Istri

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun