Baru saja membaca wall teman di facebook, diberitakan bahwa John Stott, penulis buku-buku Kristen, telah dipanggil Bapa di Sorga. Usia yang sudah lanjut, 90 tahun, tak mampu membuatnya untuk bertahan hidup untuk melanjutkan karya-karya terbaik lainnya. Christianity Today menuliskan komentar dari Benjamin Homan, Presiden John Stott Ministries, bahwa John Stott telah mempersiapkan kematiannya selama 15 tahun terakhir. John Stott telah melahirkan banyak pemikiran gemilang dalam karya tulis baik itu buku, seminar dan lainnya. Karya-karya John Stott sering mengarhkan pembaca untuk memahami doktrin dasar kekristenan. Buku karya John Stoot yang terkahir saya baca, "Why I am a Christian". Buku itu menjelaskan keputusan hidup seorang John Stott yang lahir dari iman dan pemahaman yang benar akan arti menjadi seorang Kristen, tantangan orang Kristen, dasar menjadi orang Kristen, serta bagaimana orang Kristen memahami tentang ketuhanan Yesus, Tritunggal dan doktrin dasar lainnya. Bukunya sangat ringkas tetapi isinya sangat dalam untuk dipahami. Buku "Allah, Dosa dan Anda" juga menjadi salah satu buku yang sangat bagus untuk dibaca. Buku itu mengajak pembaca untuk memahami tentang Allah yang dituliskan oleh Alkitab, tanggapn Allah terhadap dosa, definis dosa dan akibatnya, kebutuhan manusia akan seorang juruselamat dan karya Yesus Kristus. Tentu, masih banyak buku lain yangsudah dituliskan beliau. Saya pun ingin mengoleksinya. Buku karya terakhir John Stott adalah "Murid Yang Radikal". Buku ini berisi tentang apa artinya mengikut Yesus melalui eksplorasi delapan aspek penting yang sering diabaikan oleh orang-orang Kristen. Dalam bukunya yang terakhir ini, John Stott menyampaikan apa yang telah ia tampilkan dan jalani sepanjang hidupnya: bahwa mengikut Yesus berarti membiarkan Dia mengarahkan agenda hidup kita. Kita tidak boleh menetapkan batasan-batasan ke-Tuhanan-nya atau menghindarkan diri dari harga yang harus dibayar karena komitmen kita. Dia memanggil, kita mengikutNya. Pesan utama dari Murid yang Radikal, layaknya kesaksian dari kehidupan dan pelayanan John Stott, adalah pesan yang sederhana, klasik, dan personal namun radikal: Yesus adalah Tuhan. John Stott dikenal di seluruh dunia sebagai seorang pengkhotbah, penginjil, dan penulis. Selama bertahun-tahun menjabat sebagai rektor dari dari gereja All Souls di London. Ia juga menjadi perancang utama terbentuknya Lausanne Covenant (1974). Ia telah menghasilkan puluhan buku yang telah terjual jutaan kopi di seluruh dunia dan diterjemahkan dalam puluhan bahasa. John Stott juga diakui oleh majalah Time pada tahun 2005 sebagai salah satu dari “100 tokoh paling berpengaruh di dunia.” (Christianity Today, Kristiani Pos) Selamat jalan, semoga karya-karya dan teladan yang engkau tinggalkan menjadi berkat bagi banyak orang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H