Banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai bentuk kepedulian bagi mereka di bulan ini dan bulan-bulan kedepan. Beberapa saran bagi orang tua dan para pendidik dalam mendampingi anak dengan disleksia adalah sebagai berikut:
- Mencari tahu kelemahannya untuk diintervensi/diberi masukan (kompetensi dasar individu tetap harus di perhatikan agar anak bisa survive)
- Akomodasi (memberikan perlakuan yang sesuai, adil bukan berarti sama, karena setiap anak disleksia memiliki beda area disleksia, jadi beda pendampingannya)
- Remedial (ulang terus sebagai bentuk penguatan terhadap hal yang menjadi prioritas intervensi)
- Cari komunitas yang mampu mendukung, yang memiliki frekuensi yang sama agar dapat saling menguatkan dan berbagi pengalaman)
Hari ini adalah waktu yang tepat untuk kita lebih peduli terhadap kondisi seseorang dengan disleksia daripada kehidupan kita sendiri dan mencoba menjadi lebih dimengerti.Â
Deteksi dini pada disleksia mampu menghasilkan keajaiban bagi harga diri anak dengan membantu anak memahami bahwa dia tidak lebih buruk atau kurang cerdas dibandingkan anak lain, dan bahwa langkah-langkah dapat diambil untuk mengurangi kendala mereka di sekolah.Â
Cara terbaik untuk merayakan Bulan Kesadaran Disleksia adalah merefleksikan apa arti disleksia dan seberapa besar hal itu dapat mengganggu kemampuan Anda untuk melakukan berbagai hal yang biasanya tidak pernah Anda pikirkan dua kali.Â
Bulan Kesadaran Disleksia (Dyslexia Awareness Month) selalu merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang disleksia dan membantu membawa perubahan positif. Meski tahun ini berada di tengah pandemi, namun setidaknya bagi kita semua yang peduli, kita mampu berbuat baik untuk mereka yang hidup dengan disleksia.Â
Hadirkan pengalaman menyenangkan saat berinteraksi dengan anak, gunakan bahasa yang jelas dan sederhana dan hindari penggunaan kata-kata yang sulit. Lakukan kegiatan yang melibatkan berbagai panca indera seperti indera penglihatan, pendengaran, kinestetik, sentuhan, guna membantu perkembangan anak.Â
Beri kesempatan untuk bertanggung jawab dalam proses belajar. Ini dapat dilakukan dengan melibatkan mereka dan menjadikan peserta aktif. Selain itu, tantang mereka di bidang-bidang di mana mereka memiliki potensi agar kita dapat menemukan dan mengembangkan talenta mereka.Â
Jadi, masihkah seseorang dengan disleksia dianggap aneh?