Tugas seorang pendidik bukan hanya mentransfer ilmu kepada siswanya tetapi juga belajar mengembangkan diri. Sesungguhnya, ada wadah yang membantu guru untuk mengembangkan diri yaitu Kelompok Kerja Guru atau yang biasa di singkat menjadi KKG. Keberadaan Kelompok Kerja Guru sebagai bengkel para guru untuk memecahkan masalah pemnelajaran, sebagai wadah untuk bertukar informasi tentang praktek pembelajaran dan forum silaturahmi para pendidik.
Sayangnya, KKG sempat vakum dua periode dan guru tidak dapat mengembangkan dirinya bersama-sama. Awal saya terpilih sebagai ketua gugus Kelompok kerja guru (KKG) Gugus Bangkirai sebetulnya mengalami proses panjang. Dari proses pemilihan sampai kepada terbit Surat Keputusan dari Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Arut Selatan. Pada saat terbentuk gugus Paud tersebut bukan mudah menyatukan semua sekolah yang berada dalam satu wilayah kelurahan, yaitu Kelurahan Raja. Terdapat hanya 4 ( empat ) lembaga PAUD formal di sini, yaitu TK. Islam Al Ikhlas sebagai Gugus Inti, TK. Pertiwi Teladan, Â TK. Tunas Rimba dan TK.Kartika V-42 Kodim.
Kegiatan pertama yang saya buat adalah pertemuan rutin untuk membahas program kerja selama satu tahun kedepan. Karena Surat Keputusan pengangkatan kepengurusan di bulan Juni 2017 maka saya memutuskan untuk langsung memulai kegiatan pada bulan Juli 2017.Saya mengkoordinir  tempat  pertemuan Kelompok Kerja Guru Gugus Bangkirai di  Sekolah tempat saya mengajar, yaitu TK Pertiwi Teladan yang beralamat di Jalan Pangeran Antasari RT 08 Kelurahan Raja kecamatan Arut Selatan. Awal kegiatan yang saya laksanakan mendapat respon belum sesuai dengan yang diharapkan, yaitu kehadiran semua anggota gugus belum semua hadir. Kebanyakan dari mereka beralasan repot atau masih di sekolah.
Walaupun begitu kegiatan tetap berlangsung. Kami mengadakan pertemuan dengan anggota yang hadr sekitar 10 orang saja dari sekitar 35 Guru dan Kepala Sekolah di Lingkungan Kelurahan Raja. Membangun kesadaran bersama memang membutuhkan waktu. Begitu pula yang terjadi dalam pertemuan rutin Kegiatan gugus ini. Saya meminta untuk tempat kegiatan dilaksanakan secara bergiliran, atau bila memungkinkan di tempat lain selain ruang kelas.
Saya mencari narasumber yang bisa dimintai untuk berbagi ilmu dalam kegiatan di gugus Bangkirai. Misalnya melakukan kegiatan dengan bekerja sama dengan  pihak  Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah kabupaten Kotawaringin Barat. Kegiatannya berupa kelas berbagi. Pada kegiatan kelas berbagi ini ada kader yang dilatih oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang nantinya berbagi ilmu dengan pengunjung perpustakaan, berbagi ilmu keterampilan membuat bahan pembelajaran dan anak -- anak dan guru, seperti membuat  hiasan kepala pensil yang nantinya akan bermanfaat bagi para guru untuk menyampaikan ilmu itu kepada siswanya.
Kelas Berbagi juga dilakukan para guru yang berbagi ilmu dengana para guru lainnya, misalnya membuat binatang ulat dari kertas tisu, membuat payung mainan dari kertas lipat dan lain  - lain. Kegiatan kelas berbagi ini merupakan salah satu bagian dari semua guru semua murid, karena pada hakikatnya semua murid semua guru.
Bulan berikutnya, anggota gugus yang bergabung bersama kami di gugus ada satu lembaga yaitu TK Manggis yang letaknya sekitar 10 Km dari gugus Inti, TK Islam Al Ikhlas. Tiap Bulan kegiatan bertambah variasi,kami  melaksanakan kegiatan senam bersama orang tua dan siswa di lingkungan Gugus Bangkirai, kami mengadakan kunjungan ke Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Kabupaten Kotawardalam beberapa bulan sekali.
Kegiatan yang dilaksanakan ada kegiatan kelas berbagi seperti membuat bahan pembelajaran dari cotton buds menjadi bentuk domba, ada kegiatan membuat kue cemilan dengan bahan dasar coklat dan membuat bunga dari bahan stocking. Semua lembaga menyambut antusias kegiatan yang kami programkan bersama.Kerjasama dengan Dinas Perpustakaan tidak hanya dilakukan dalam lingkup Gugus, tetapi sudah ada ketertarikan lembaga lain untuk mengikuti program dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, seperti mengundang siswa untuk mengikuti story telling,belajar bersama dengan nonton bersama film edukasi juga pengenalan buku buku terbaru yang sudah terbit.
Di samping mengikuti program dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah dan kegiatan kelas berbagi, KKG juga belajar dengan cara yang lain. Salah satunya adalah dengan membagikan notulen kegiatan diskusi on line via whatsapp yang diadakan oleh Komunitas lain dengan menghadirkan narasumber yang bersedia membagikan pengalaman menariknya dalam kegiatan diskusi.
