Keberhasilan protokol kesehatan membutuhkan dukungan masyarakat,apabila masyrakat kurang menyadari dan mematuhi protokol kesehatan maka akan sangat sulit untuk mencegah penularan covid-19.Seringkali ditemui masyarakat yang tidak patuh terhadap protokal kesehatan saat melakukan aktivitas dikhalayak ramai atau tempat umum.
Tempat yang ramai seperti tempat wisata harus menerapkan protokol kesehatan karena banyak kegiatan masyarakat yang dilakukan ditempat wisata yang seringkali menimbulkan kerumunan.
Meskipun di tempat wisata dan fasilitas umum sudah banyak yang menerapkan fasilitas yang mendukung program protokol kesehatan.Seringkali ditemukan masyarakat yang lalai dan tidak patuh terhadap protokol kesehatan saat melakukan kunjungan wisata
Dalam upaya pencegahan penularan covid-19 mahasiswa Universitas Negeri Malang yang terdiri dari Andy Muhamad Emrizal,Ayogia Ayonono Susanto,dan Bimo Ramadhani melakukan Edukasi terkait ‘’Gerakan 5M’ dan pembagian masker di akun-alun Bojonegoro.”Gerakan 5M’’ merupakan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah yang terdiri dari mencuci tangan,memakai masker,menjaga jarak,menjauhi kerumunan,dan mengurangi mobilitas
Alun-alun Bojonegoro terletak di pusat Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Alun-alun ini juga digunakan untuk berbagai kegiatan masyarakat, seperti olahraga , konser musik, pertunjukan wayang kulit, dan sebagainya.
Edukasi 5M dilakukan dengan menanyakan pemahaman tentang protokol kesehatan 5M ke pengunjung alun-alun Bojonegoro kemudian diiringi dengan pembagian masker.
Masih banyak ditemukan masyrakat yang belum memahami dan belum menerapkan protokol kesehatan 5M. Diharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyrakat terkait pencegahan penyebaran covid-19 melalui gerakan 5M
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H