Astronomi pun mencatat berbagai fenomena alam, dikaitkan dengan iklim, musim, pertanda waktu, hingga ramalan akan adanya peristiwa-peristiwa besar. Para ilmuwan era Yunani Kuno seperti Aristarchus atau Hipparchus, Gan De yang hidup tahun 400 -- 340 SM di daratan China, serta dari India nama Aryabhata sudah mengamati keberadaan benda luar angkasa sejak ribuan tahun lampau.
Tokoh-tokoh itu hanya merupakan contoh sebagian kecil dari para pemikir astronomi di zaman kuno, zaman di mana teknologi masih sangat terbatas. Baru pada tahun 1609 Galileo Galilei mengamati luar angkasa menggunakan teleskop.
Gemerlap sinar di langit malam ternyata menyimpan banyak misteri, apa sesungguhnya yang terjadi di luar sana? Rasa ingin tahu yang merupakan dasar dari berkembangnya ilmu pengetahuan mendorong umat manusia melakukan penelitian dan penjelajahan luar angkasa.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah modal dasar yang mengantar umat manusia berhasil keluar dari planet Bumi untuk berkunjung ke luar angkasa. Ketika Sputnik hasil pengembangan Uni Soviet berhasil mengangkasa pada 4 Oktober 1957, boleh dikatakan sejarah eksplorasi luar angkasa memasuki tahapan lebih maju.
Sejak itu berbarengan dengan masa perang dingin, Amerika Serikat turut serta melakukan penelitian agar tidak tertinggal dari saingannya. Walaupun sebetulnya tetap Uni Soviet yang berhasil mengantarkan manusia pertama mencapai ruang angkasa, yaitu dengan menugaskan Yuri Gagarin sebagai astronot pada 12 April 1961, Amerika Serikat menyusul dengan astronot bernama Alan Shepard pada 5 Mei 1961.
Misi luar luar angkasa menjadi semakin menarik dan persaingan teknologi diantara Amerika Serikat serta Uni Soviet banyak juga memberikan sumbangsih terkait penelitian dan jelajah luar angkasa. Selanjutnya manusia berhasil mencapai bulan, mendirikan stasiun luar angkasa, bahkan di zaman modern sudah bisa mendaratkan armada nirawak ke planet Mars.
Walaupun hingga saat ini perjalanan menuju Mars belum dilakukan oleh manusia secara langsung, tetapi keberhasilan pengiriman armada ke Mars menjadikan tonggak yang sangat hebat. Malah penelitian luar angkasa tidak lagi didominasi oleh Amerika Serikat, negara Asia seperti RRC dan Korea Selatan, memiliki perhatian besar akan jelajah luar angkasa.