Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Inflasi, Bukan Basa Basi

19 Juni 2022   13:21 Diperbarui: 21 Juni 2022   14:17 579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diberitakan oleh BBC bahwa warga Jepang yang selama beberapa dekade merasakan kestabilan harga-harga kebutuhan pokok, kini begitu terkejut menghadapi inflasi serta kenaikan harga makanan hingga 20%, hal ini bahkan sampai membuat produsen makanan di Jepang meminta maaf karena mereka terpaksa menaikkan harga jual.

Ilustrasi: Harga pangan berikut biaya hidup makin mahal (bbc.com)
Ilustrasi: Harga pangan berikut biaya hidup makin mahal (bbc.com)
Jika dicermati, biang keladi inflasi dewasa ini bermuara akibat kesenjangan permintaan dan pasokan barang di pasar, ditambah lagi adanya krisis geopolitik kemudian berujung krisis energi , pada akhirnya umat manusia menjadi semakin sulit menghidupi keluarganya.

Dan nampaknya tidak banyak yang bisa dilakukan para pihak yang berwenang di bidang moneter menyikapi situasi ini, karena ini adalah masalah global mungkin langkah dari setiap bank sentral masing-masing negara mirip antara satu sama lain.

Kebijakan Moneter dan Suku Bunga

Kebijakan menangani inflasi disesuaikan dengan penyebab inflasi itu sendiri. Mungkin untuk situasi luar biasa yang dirasakan saat ini kebijakan moneter bersifat kontraktif cenderung lebih masuk akal mengendalikan inflasi, dengan tujuan mengurangi peredaran uang melalui peningkatan suku bunga.

Bank of England mengakui tidak banyak yang bisa mereka lakukan menghadapi lonjakan inflasi ini. 

Di Amerika Serikat, The Fed sudah memutuskan menaikkan tingkat suku bunga bahkan hingga Agustus 2022 atau lebih The Fed bisa mengambil kebijakan serupa.

Walaupun dampaknya pertumbuhan ekonomi akan lambat, masyarakat didorong mau mengurangi belanja dan menyimpannya di bank. Sederhananya, masyarakat dihimbau lebih hemat. Kondisi serba sulit, semua harga mahal, hemat menjadi pilihan bijak, walaupun suku bunga tinggi juga akan menimbulkan masalah lain.

Ilustrasi: Kebijakan moneter ketat (dw.com)
Ilustrasi: Kebijakan moneter ketat (dw.com)

Yaitu di sektor industri yang sudah kadung memiliki utang sebagai modal kerjanya akan membayar kewajiban lebih besar, sementara bisa jadi tingkat penjualan justru anjlok karena pelanggan mengurangi belanja. Rasanya serba salah.

Ada beberapa metode untuk mengendalikan inflasi, meskipun tidak bisa diperkirakan seberapa jauh cara tersebut efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun