Mayoritas orang mungkin memiliki pandangan mengenai topik seksual jika mendengar judul Kama Sutra. Terbentuknya pandangan awam tersebut bisajadi karena salah satu bagian Kama Sutra menguraikan hubungan seks antara pria dan wanita, akibatnya banyak orang lebih mengenal Kama Sutra sebagai kitab seks.
Jika dipelajari lebih mendalam, kitab karya filsuf India bernama Vatsyayana ini sebetulnya banyak membahas mengenai kehidupan. Kama Sutra mengajarkan tentang seni menjalani kehidupan bahagia, mencari pasangan hidup, karakteristik cinta, menjaga kehidupan cinta serta perilaku hidup lainnya.
Ya, tentu saja pembahasan hubungan antara pria dan wanita, khususnya seks, menjadi topik yang menarik perhatian, walaupun terkadang masih dinilai tabu. Namun perlu diakui jika topik ini tak pernah sepi minat, sehingga persepsi Kama Sutra identik dengan seks lebih kental ketimbang kitab berisi seni kehidupan.
Sex appeal atau daya tarik seks memang selalu mencuri minat dari masa ke masa. Alasannya jika mengacu pada buah pemikiran Abraham Maslow (1908-1970), seks  merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Manusia prinsipnya memiliki naluri seksual, artinya akan merespon jika ada rangsangan yang menggugah rangsangan seks dalam dirinya.
![Ilustrasi: Iklan bertema daya tarik seks (theconversation.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/04/07/theconversation-com-606dc890d541df389a2c2932.jpg?t=o&v=770)
Daya Tarik Seks, Seni dan Kreativitas
Sesuatu yang sensual biasanya menarik perhatian publik. Dalam hal ini ruang seni membuktikan jika ide liar seniman terinspirasi dari seks malah melahirkan karya seni bernilai tinggi. Contoh lukisan berjudul Spring karya pelukis Polandia, Teodor Axentowicz (1859-1938).
Spring melukiskan sosok wanita bertelanjang dada sambil memegang cermin dan bunga tulip di tangannya. Imajinasi sang pelukis bergerak liar menjadi goresan gambar di kanvas mengenai keindahan musim semi, diwujudkan berupa sosok wanita cantik simbol cinta dari Aphrodite.
Imajinasi dan seni adalah elemen yang mendobrak batas, contoh lukisan Spring jika dilihat begitu saja secara dangkal terkesan eksploitasi tubuh wanita, namun memahami kreativitas memang memerlukan keseriusan.
![Ilustrasi: Nilai seni terinspirasi daya tarik seks (yoohtoob.com)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2021/04/07/yoohtoob-com-606dc9798ede48777553fc72.jpg?t=o&v=770)
Jika seseorang berpikir hanya menggunakan naluri seksual semata, lukisan macam Spring akan diartikan gambar  wanita telanjang atau  konten pornografi. Padahal ada batasan daya tarik seks dalam ruang seni dan kreativitas.