"Hey man. I'm alive, I'm taking each day and night at a time. I'm feeling like a Monday but someday I'll be Saturday night..."
Meminjam petikan lirik lagu Bon Jovi, Someday I'll Be Saturday Night, memulai hari di awal pekan seperti hari Senin diperlukan semangat agar dapat menjalani hari-hari penuh kegiatan dengan gairah.
Mendengarkan musik favorit dapat menjadi pemacu supaya mood menjadi lebih baik. Senin adalah hari pertama di awal pekan yang menandai kembali aktivitas bekerja. Sebetulnya apa yang menjadi dorongan atau motivasi kita semua bekerja?
Delapan jam sehari, lima hari dalam seminggu atau bahkan lebih. Tujuan bekerja  adalah mencari nafkah, mendapatkan sumber penghasilan guna memenuhi kebutuhan hidup. Ya, karena pada dasarnya manusia beraktivitas, bekerja dan berusaha agar kehidupan dapat terus berlangsung.
The Beatles mengatakan lewat lagunya, "You know I work all day. To get you money to buy things." Setiap jerih payah hasil kerja keras pasti tidak akan sia-sia, karena dengan bekerja kita memiliki penghasilan, memperoleh uang dan kemampuan finansial kita dapat digunakan memenuhi berbagai keperluan.
Nampaknya sederhana, namun apakah sesudah seseorang berada dalam tahap kemapanan finansial memiliki kesadaran akan pengelolaan keuangannya secara tepat? Terlebih lagi untuk segmen upwardly mobile di Indonesia. Menarik untuk disimak.
Upwardly Mobile dan Tantangan Mengelola Finansial
Siapakah segmen upwardly mobile di Indonesia? Jawabnya adalah mereka yang berusia 25-35 tahun, tergolong berkeinginan lebih sukses serta memiliki rasa  ingin tahu yang besar, selalu up to date dalam hal gaya hidup modern atau mengikuti perkembangan zaman, dan telah mapan, berpenghasilan Rp 10 juta ke atas.
Menurut data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2019 jumlah angkatan kerja berusia 22-34 tahun  di Indonesia mencapai 43 juta jiwa, cukup besar.  Sementara dari sisi penghasilan, rentang per bulannya cukup variatif berkisar dari Rp 4,5 -- Rp 20 juta. Dari sisi usia dan penghasilan, segmen upward mobile termasuk dalam populasi ini, kemungkinan jumlahnya terus bertambah seiring peningkatan penghasilan dan kesejahteraan.
Usia muda nan produktif, tentunya memiliki energi serta semangat mengejar cita-cita, karir dan status kemapanan finansial. Hanya saja perlu diingat bahwa pengelolaan finansial merupakan faktor penting dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan keinginan juga terkait kehidupan di masa mendatang.
Jangan sampai terlena karena sudah memiliki penghasilan dan hidup mandiri malah terjebak dalam latte factor, perilaku rutin melakukan pengeluaran jumlah kecil namun frekuensinya tinggi, akibatnya tanpa disadari jumlahnya menjadi besar.