Ketika kondisi Daratan Tiongkok atau Republik Rakyat Cina (RRC) masih mengalami keterpurukan di era 1970 -- 1980-an, Hong Kong dan Taiwan tumbuh menjadi pusat bisnis dan hiburan di kawasan Asia Timur. Aneka film dan lagu pop serta artis Mandarin bermunculan dari kedua wilayah tersebut. Masa itu dikenang sebagai masa keemasan dunia hiburan bagi para artis Mandarin.
Salah satu penyanyi pop Mandarin dengan karya besar dan banyak dikagumi pada saat itu adalah Teresa Teng atau Deng Li Jun (1953 -- 1995). Teresa Teng adalah seorang legenda di kalangan musik pop Mandarin sampai saat ini.
Lagunya masih digemari, dengan gaya musik pop berirama serta lirik sederhana, bercerita mengenai cinta dan hidup sehari-hari. Banyak lagu yang dipopulerkan Teresa Teng didaur ulang oleh artis masa kini.
Sempat menjadi kontroversi di RRC pada masa Revolusi Kebudayaan, lagunya dilarang oleh pemerintah kala itu tapi justru dijadikan simbol perlawanan oleh masyarakat yang mendambakan perubahan. Perjalanan kisah hidup Teresa Teng sangat menarik, sama halnya seperti lagu-lagu miliknya.
Kisah Awal Hidup Teresa Teng
Ayah Teresa Teng sebetulnya berasal dari RRC, namun karena kehidupan sangat sulit akhirnya memutuskan untuk pindah ke Taiwan. Lahir di Baozhong, Taiwan pada 29 Januari 1953, sejak kecil Teresa Teng memang nampak memiliki talenta untuk kelak menjadi seorang artis besar.
Dianugerahi paras cantik dan suara merdu, pada masa kanak-kanak Teresa Teng sudah menjuarai kontes menyanyi. Kemudian debutnya sebagai penyanyi profesional dimulai tahun 1964 melalui soundtrack salah satu film produksi dari Shaw Brothers.
Perjalanan Karier
Sejak tahun 1968, di usia relatif muda, Teresa Teng sudah menjadi pusat perhatian di kalangan masyarakat Taiwan. Namanya mulai diperhitungkan sebagai penyanyi pop yang digemari. Tak sulit bagi Teresa Teng untuk mendapatkan penggemar, karena gaya musik yang diusungnya cenderung sangat mudah diterima oleh semua kalangan.
Seorang pengamat budaya dari Universitas Southern California, Emilie Yueh Yeh Yu mengungkapkan bahwa keberhasilan Teresa Teng di dunia hiburan adalah berkat suaranya yang merdu, sangat cocok untuk menyanyikan lagu-lagu balada nan merakyat. Di samping itu lagu-lagunya memang memadukan corak khas Mandarin dengan gaya musik barat yang digemari.
Kegemilangan namanya semakin bersinar mulai tahun 1970, ketika Teresa Teng memutuskan untuk menembus pasar negara lain. Jepang adalah negara non Mandarin pertama bagi Teresa Teng untuk berkarir. Ternyata Jepang memang negara yang ramah bagi musik Teresa Teng, lagunya berjudul "Aiport" menjadi hit.
Tak hanya di Jepang dalam waktu singkat Teresa Teng muncul sebagai Diva Asia. Hong Kong, Malaysia, Singapura sampai Indonesia menjadi pasar musik yang menggemari lagu-lagunya. Di Taiwan, Hong Kong dan Jepang hampir setiap hari radio di sana mendendangkan suara merdu Teresa Teng. Sementara di kawasan Indonesia, album Teresa Teng muncul dalam bentuk kaset pita.