Persoalan ketertiban terkait pedagang kaki lima memang menjadi persoalan klasik. Siapa pun tokoh yang menjadi pemimpin, persoalan ini akan selalu ada.Â
Dan sudah menjadi seperti pengetahuan umum pula bahwa para pedagangan kaki lima termasuk penjual kopi keliling akan selalu bermain petak umpet dengan para petugas Satpol PP.
Regulasi memang menjadi ancaman bagi usaha kopi keliling, walaupun dalam berbagai kesempatan dapat ditemukan para petugas Satpol PP atau aparat keamanan justru menjadi pembeli dan menikmai kopi hasil racikan para pedagang kopi keliling. Unik.
3. Keterbatasan ruang
Dengan mengandalkan gerobak atau sepeda, jelas menjadi tantangan bagi penjual kopi keliling untuk menata barang dagangannya. Untuk kopi sachet biasanya digantung begitu saja di sepeda berikut dengan termos sebagai penampung persediaan air panas.
Air panas merupakan nyawa usaha kopi keliling, sehingga untuk menanggulangi krisis air panas, pedagang harus jeli. Bagi pedagang dengan modal usaha lebih besar, urusan air panas dapat ditanggulangi dengan kompor mini berikut gas portabel.Â
Namun, untuk kalangan pedagang kopi keliling kecil, biasanya mengandalkan stok seadanya, jika persediaan menipis mereka kembali ke rumah atau pangkalan kopi keliling untuk mengisi ulang air.
Strategi Usaha Kopi Keliling
1. Layanan dan Hubungan Baik dengan Pembeli
Sebetulnya poin ini memang berlaku umum untuk semua jenis usaha, tetapi mengingat usaha kopi keliling juga menghadapi persaingan ketat, maka faktor layanan dan hubungan baik menjadi faktor penting.