"Kita akan berangkat ke Dieng bersama-sama." Kurang lebih itulah keputusan yang disepakati bersama. Dan pada akhirnya rombongan kami pun berangkat menuju Dataran Tinggi Dieng. Dari Jakarta dengan menggunakan kendaraan roda empat dibutuhkan waktu sekitar 13 jam dengan jarak 473 kilometer, sebuah waktu tempuh yang tergolong panjang, saya bergurau jika berpergian dengan pesawat selama itu dari Jakarta sudah cukup untuk menempuh salah satu kota di Eropa.Â
Tetapi rasa lelah karena jarak dan waktu yang panjang akibat kemacetan sedikit terlupakan karena keceriaan rombongan selama perjalanan.
Selain bercanda dan mengobrol membicarakan berbagai perihal dari yang sedikit serius sampai hal yang tidak ada juntrungannya, saya beberapa kali tenggelam dalam pikiran saya.Â
Rute yang kami tempuh menuju Dataran Tinggi Dieng adalah melewati jalur Pantura dengan titik perlintasan Pekalongan dan Banjarnegara, akses jalan menuju lokasi cukup berliku dan menanjak, disertai dengan jurang di tepi jalan, sehingga diperlukan konsentrasi dan kehati-hatian bagi pengemudi. Mendekati Dieng, pemandangan kebun kentang mulai terbentang terlihat dan menghiasi perjalanan.Â
Kentang dan jamur adalah salah satu komoditas unggulan di Dieng, sehingga tak heran banyak sekali pengrajin yang mengolahnya menjadi keripik untuk panganan, serta banyak pedagang yang menjajakan jamur dan kentang crispy di sekitar Dieng. Makanan tersebut cukup digemari banyak kalangan dan tak asing lagi. Dan akhirnya rombongan tiba di tujuan dan siap berkunjung ke beberapa tempat yang telah direncanakan sebelumnya.
Salah satu objek wisata yang cukup dikenal di kawasan Dieng, dan sering kali dikunjungi para wisatawan guna menyaksikan keindahan alam yang tersaji di area komplek ini. Telaga warna merupakan nama yang disebutkan untuk tempat ini dikarenakan warna air di telaga ini dapat berubah-ubah dikarenakan faktor kandungan sulfur di air telaga.Â
Sehingga kandungan sulfur yang terkena sinar matahari dapat mempengaruhi warna air dalam penglihatan manusia sebagai warna yang beraneka ragam, seperti hijau, kuning, bahkan pelangi. Namun faktor cuaca dan kondisi alam sekitar juga turut berpengaruh terhadap warna air di telaga. Selain keunikan telaga, pengunjung juga disuguhkan pemandangan dengan suasana yang sejuk dan berbagai pepohonan rindang disertai bukit-bukit yang mempesona mata.