Mohon tunggu...
andry natawijaya
andry natawijaya Mohon Tunggu... Konsultan - apa yang kutulis tetap tertulis..

good.morningandry@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mencoba Memahami Presiden Jokowi sebagai Manusia Biasa

23 Februari 2018   15:39 Diperbarui: 23 Februari 2018   19:32 759
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi: nasional.kompas.com)

Kiranya setiap orang memiliki hobi dan rasanya setiap orang juga mempunyai idola. Hobi merupakan kegiatan dalam kehidupan seseorang yang seringkali dimanfaatkan untuk menyalurkan kegemaran, mengisi waktu luang bahkan melepaskan kepenatan pikiran. Sedangkan idola merupakan sosok yang menjadi panutan bagi seseorang, entah dalam bersikap, gaya hidup atau kagum karena berprestasi dalam suatu bidang, bahkan idola tersebut bisa menjadi inspirasi. Dan sepertinya hal tersebut merupakan hal yang manusiawi alias lumrah.

Ketika pada akhir November 2017 saya sempat terkekeh setelah membaca berita kedatangan tamu negara, yaitu Perdana Menteri (PM) Denmark, Lars Lokke Rasmussen, yang ternyata memberikan cenderamata berupa 1 set vinyl album Metallica Master of Puppets kepada Presiden Joko Widodo. Sebagai penggemar musik cadas saya pun tertarik membaca berita tersebut. Dan rasanya sepanjang sejarah republik ini berdiri mungkin baru kali ini ada pemimpin negara yang menghadiahkan album dengan genre musik trash metal kepada Presiden Republik Indonesia.

Mengenai kegemaran Presiden Jokowi terhadap musik rock, sepertinya publik sudah mengetahui. Jauh sebelum beliau menjadi presiden, saya pernah membaca salah satu surat kabar yang memuat wawancara dengan Jokowi yang kala itu masih menjabat sebagai walikota Solo. 

Dalam wawancara tersebut Jokowi mengatakan bahwa sejak muda telah menggemari musik rock dan metal, bahkan menyukai band-bandseperti Deep Purple, Led Zeppelin sampai Metallica. Bahkan ketika menjabat sebagai Gubernur DKI, Jokowi menyempatkan untuk menyaksikan konser Metallica yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada tahun 2013. Bahkan Robert Trujillo sang bassis pernah memberikan gitar bass nya sebagai kenang-kenangan, namun gitar bass tersebut diserahkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi.

Bagaimanapun pada dasarnya Jokowi adalah seorang manusia biasa, yang memiliki hobi dan idola, tetapi kebetulan menjabat sebagai kepala negara republik ini. Kebetulan saja sang presiden menyukai Metallica. Sama seperti saya yang juga menyukai musik-musik cadas, tentunya Metallica merupakan figur yang saya kagumi, hanya saja posisi saya adalah masyarakat biasa.

Bukan melulu soal kegemaran terhadap musik yang menarik dari Jokowi, tetapi sosok ini menarik pula ketika dilihat sebagaimana figur biasa, terlepas dari beliau adalah seorang presiden. Tentunya menjadi pemimpin untuk negara sebesar Indonesia ini bukan perkara mudah. Yang dipimpin beliau adalah masyarakat berjumlah lebih dari 250 juta jiwa. Jika bicara mengenai kesulitan tentu sangat sulit. Jika kita menjadi pemimpin untuk kategori kepala keluarga atau memimpin sebuah unit kerja, yang terdiri dari beberapa orang saja kesulitan untuk menjadi pemimpin pasti merupakan hal yang dirasakan.

Setiap orang memiliki pandangan dan pikiran yang berbeda. Sebagai pemimpin, diperlukan kemampuan untuk menyamakan visi dan misi agar semua perbedaan itu dapat menjadi satu mencapai tujuan. Lantas bagaimana jika memimpin manusia sebanyak lebih dari 250 juta jiwa. Memang tidak mudah dan mungkin tidak enak menjadi seorang presiden. Dan saat ini pada posisi seperti inilah Jokowi berdiri. Saya memahami beliau berada dalam posisi yang tidak mudah untuk menjalankan tugasnya.

Dari aspek kemanusiaan, Jokowi digambarkan sebagai sosok yang sederhana, santai tapi pekerja keras dan tegas. Sebagai kepala keluarga yang dikaruniai 3 anak, gaya Jokowi memimpin keluarganya terlihat jelas, bahwa filosofi kesederhanaan, kerja keras dan ketegasan ditanamkan terhadap keluarganya. Bagi saya yang digambarkan di media dari gaya hidup anak-anak beliau bukan merupakan pencitraan, namun sebagai potret kemanusiaan bahwa keluarga presiden Jokowi pada dasarnya adalah keluarga biasa. 

Sang anak merintis bisnis kuliner, cari modal sendiri, enggan untuk meminta proyek sana-sini dengan mengandalkan nama besar ayahnya. Anak lainnya kuliah di luar negeri, sering tampil di media sosial, beberapa kali dipergoki naik kendaraan umum sewaktu di luar negeri. Ada juga anak perempuan yang baru menikah. Semuanya biasa saja, manusiawi, tanpa ada maksud pencitraan. Pada dasarnya  keluarga beliau memiliki sikap tersebut, namun jalan hidupnya sebagai presiden membuat media menyorotinya sehingga semua perihal yang dilakukan menjadi pusat perhatian.

Ketika Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke daerah, seringkali diberitakan mampir untuk menikmati kuliner. Rasanya Indonesia dengan selera kuliner yang kaya dan menggoda memang sulit untuk ditolak jika tidak mencicipinya. Jika kita plesiran ke suatu tempat, bukankah penasaran pula untuk mencicipi cita rasa makanan lokal. Belum lagi gaya Presiden Jokowi yang terkadang belanja barang diskonan di pusat perbelanjaan, memang unik sih, tetapi bagi saya itu hal yang manusiawi. 

Diskon merupakan hal yang menarik bagi setiap orang. Tetapi memang jabatan yang diemban beliau membuatnya menjadi pusat perhatian. Terlepas ada sebagian orang yang mencibirnya sebagai pencitraan, ada juga yang salut atas kesederhanaannya, saya menyikapinya sebagai hal yang wajar, manusiawi, sebetulnya tidak ada yang perlu diperdebatkan dalam hal ini. Jika anda suatu saat menjadi public figure percayalah setiap gerak gerik anda akan selalu disorot media, bahkan sampai urusan bersin pun akan ramai menjadi bahan pembicaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun