Mohon tunggu...
andri handayani
andri handayani Mohon Tunggu... -

nama:andry handayani ttl: telukbetung 14 des 1992,lampung age: 17 thun

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

su'udzon n husnudzon

3 Januari 2011   12:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:00 1959
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Orang yang su’udzan mengatakan, “Ya Allah… mengapa selalu ada kebutuhan tak terduga setelah engkau memberikan rezeki padaku”

Orang yang husnudzan mengatakan, “Segala puji bagiMu ya Allah… setiap kali ada kebutuhan yang menghampiriku Engkau selalu memberi rezeki agar mampu memenuhi kebutuhan itu”

Orang yang su’udzan memandang lingkungan dan latar belakang sebagai nasib yang tak dapat diubah. Orang yang husnudzan memandang lingkungan sebagai tantangan yang harus diubah.

Orang yang su’udzan berfokus pada kesulitan dan kerugian pada setiap masalah. Orang yang husnudzan berfokus pada hikmah dari semua masalah.

Orang yang su’udzan mengatakan, “Ya Allah… sungguh tidak enak memiliki istri yang cerewet dan banyak bicara. Ubahlah ia atau gantilah dengan yang lebih baik”

Orang yang husnudzan mengatakan, “Ya Allah… terima kasih Engkau memberikan istri yang melatihku untuk bersabar. Jadikanlah aku termasuk golongan hamba-Mu yang bersabar”

Ketika doanya belum terkabul, orang yang su’udzan mulai berpikir buat apa banyak ibadah, orang yang husnudzan semakin mendekatkan dirinya kepada Allah.

Ketika terlambat karena kendaraan mogok, orang yang su’udzan menyalahkan mobilnya dan merasa Allah tidak berpihak padanya. Orang yang husnudzan meyakini Allah baru saja menyelamatkannya dari kecelakaan yang bisa saja terjadi jika Allah tak menghentikan kendaraannya.

Ketika hajat duniawinya tak terpenuhi, orang yang su’udzan beranggapan Allah tak sayang hamba-Nya. Orang yang husnudzan berpikir, “Allah akan memberi yang lebih baik agar aku tak semakin jauh dari-Nya”.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun