Jakarta 2 Agustus 2022 - Sekilas ketika mendengar tentang Jakarta Mengabdi terkesan ini adalah sekelompok relawan guru. Namun anda salah, Jakarta Mengabdi adalah kelompok anak muda yang memiliki minat untuk memberikan nilai tambah bagi lingkungan dan masyarakat bagi Jakarta.
Sekelompok anak muda ini memiliki visi dan misi yang berbeda dengan anak seumurannya. Beranggotakan anak muda dari usia sampai dengan. Menyalin dari halaman linkedin Jakarta Mengabdi merupakan sebuah wadah pengabdian berbentuk komunitas yang memiliki fokus pengabdian terhadap empat bidang yakni pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial,dan pelestarian lingkungan dan budaya. Fokus yang cukup serius untuk komunitas anak muda. Dengan jumlah pengurus inti 30 orang dan relawan lebih dari 100 orang, komunitas ini tidak bisa dipandang sebelah mata.
Jakarta Mengabdi didirikan pada tanggal 7 Januari 2020, digagas oleh seorang perempuan. Yah, tidak salah lagi seorang perempuan. Alifah Pratisara Tenrisangka dipanggil akrab Tisa adalah sosok dibalik lahirnya komunitas ini. Lulusan hukum Universitas Airlangga ini, bersama rekan-rekannya mendirikan gerakan ini. Bermula dari celoteh seorang kawan, yang bertanya kepada Tisa, kenapa sibuk bikin kegiatan di kota lain, bukan di kota kelahirannya sendiri, Jakarta. Ucapan ini menjadi salah satu panggilan hati untuk bergerak.
Dan salah satu kegiatan yang menarik perhatian adalah sapa kampung pulau pari. Pulau pari yang beberapa waktu sempat viral akibat polemik perebutan lahan menjadi pusat kegiatan sosial. Selain menjadi dukungan untuk masyarakat, kegiatan ini bisa menjadi healing generasi millennial yang memiliki tujuan sosial berkesinambungan.
Upaya Jakarta Mengabdi ini rupanya mendapat dukungan dari CSR Wika Beton, Apotek Sehati dan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI. Dirut PT Wijaya Karya Beton Tbk, Kuntjara memberikan dukungan kegiatan dan mengirimkan tim TJSL Wika Beton yang dipimpin oleh Gatot Hendratno selaku Manager Bidang CSR.
Pada  akhir bulan juli 2022, Jakarta Mengabdi mengadakan acara sapa kampung yaitu kegiatan pengabdian selama 3 hari 2 malam yang dilaksanakan di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, yang diikuti 85 relawan.
Hari pertama dimulai dengan keberangkatan dari pelabuhan Muara Angke dengan menggunakan kapal tradisional menuju ke Pulau Pari. Dilanjutkan dengan kegiatan Jakarta Cerdas dan WTON Pintar untuk mendekorasi Taman Baca Al-Fikri serta memberikan sumbangan rak buku, buku cerita anak-anak, dan kitab suci. Kegiatan ini didukung oleh WIKA Beton sebagai bentuk nyata untuk mencerdaskan anak bangsa.
Di waktu yang bersamaan relawan dibagi ke pilar Jakarta Sehat untuk melakukan penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta melakukan pengecekan kesehatan gratis yang dilakukan oleh volunteer tenaga medis di Pos Kesehatan setempat. Warga yang membutuhkan obat dapat menebus di homestay panitia, kegiatan ini didukung juga oleh Apotek Sehati melalui obat-obatan.
Sore hari, seluruh peserta Sapa Kampung mengikuti jelajah Pulau Pari di Pantai Pasir Perawan mengelilingin hutan mangrove.
Keesokan harinya  dimulai dengan kegiatan Jakarta Lestari bersinergi dengan WTON Peduli yaitu transplantasi terumbu karang, pelepasan ikan nemo 500 bibit, penanaman bibit mangrove 500 pohon, penanaman 100 terumbu karang dan bersih-bersih pantai. Dan penempatan 4 tong sampah untuk menjaga kebersihan pantai. Kegiatan ini sebagai bentuk peduli lingkungan Jakarta Mengabdi dan Wika Beton serta bentuk dukungan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta terhadap aksi baik pelestarian lingkungan.