MEDAN - Empat Belas Mahasiswa UMSU (Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara) Melakukan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Suka Makmur, Kecamatan  Kutalimbaru, Kabupaten  Deli Serdang.
Memasuki bulan pertama, tepatnya bulan Agustus Mahasiswa KKN UMSU tersebut melakukan kegiatan program kerja pendidikan di Desa Suka Makmur. Seperti Mengedukasi Anak Sekolah Dasar tentang Dampak Bullying dan melaksanakan ecoprint di Sekolah Dasar.
Kegiatan edukasi bullying :
Mahasiswa UMSU mengadakan edukasi anti-bulliying, dimana mahasiswa KKN UMSU memaparkan kasus bullying yang terjadi di lingkungan sekolah melalui video animasi dengan tujuan siswa paham tentang bullying (perundungan), contoh bullying dan dampak bullying. Tak hanya itu, Mahasiswa UMSU juga berinovasi untuk membantu siswa berhitung dan menghafal serta melatih anak -- anak untuk bisa membaca dan menceritakan kembali dari apa yang telah mereka baca.
Kegiatan Ecoprint : Menumbuhkan Kreativitas dan Kepedulian Lingkungan
Selain fokus pada edukasi anti-bullying, kegiatan KKN UMSU juga mengenalkan seni ecoprint sebagai bentuk keterampilan yang dapat menumbuhkan kreativitas dan kepedulian terhadap lingkungan. Ecoprint adalah teknik pewarnaan kain menggunakan daun dan bahan alami lainnya, yang memberikan peluang bagi siswa untuk belajar mengenai seni sekaligus memahami pentingnya melestarikan alam.
Para mahasiswa UMSU mengajarkan kepada siswa bagaimana cara membuat ecoprint dengan menggunakan daun-daun kering, bunga, dan bahan alami lainnya. Kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan baru, tetapi juga mengajak anak-anak untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar mereka.
Bukan hanya itu saja mahasiswa KKN UMSU pun juga ikut dalam berbagai kegiatan seperti Les Umum, Mengajar Ngaji, Gotong Royong, Perwiritan, UMKM, Pemupukan Pertanian Timun, Serta Membuat Plang Arah Petunjuk Arah di Tempat wisata.
Melalui kegiatan-kegiatan yang sederhana namun menyentuh, seperti menjaga kebersihan lingkungan dan membuat karya seni ecoprint, anak-anak dapat diajarkan untuk menghargai perbedaan dan mencegah perilaku bullying. Ini bukan hanya soal mengajarkan nilai-nilai kebersihan, tetapi juga tentang menciptakan atmosfer yang saling mendukung dan empati di antara sesama. Dengan pendekatan yang tepat, kita dapat membentuk generasi yang lebih peduli terhadap diri mereka sendiri, orang lain, dan lingkungan sekitar.