Jika kita membayangkan Venice, atau dikenal juga sebagai Venezia, umumnya yang terbayang adalah naik gondola menyusuri kanal-kanal di kota yang cantik itu. Tapi apakah hanya gondola yang dapat digunakan untuk berkeliling dan mengunjungi tempat-tempat wisata di kota yang sangat cantik itu?
Venezia yang terletak diItalia bagian utara memiliki 117 pulau,150 kanal, dan 400 jembatan sehingga jalur air adalah andalan untuk transportasi dan karena tidak adanya jalan raya di kota ini.[1] Tidak mudah mencari alamat di kota ini, jaringan kanal di kota ini serta labirin berupa jalan-jalan kecil membuat pengunjung sangat mudah untuk tersesat. Grand Canal, satu kanal utama di sana, berfungsi sebagai ‘jalan’ utama di Venezia yang dapat membawa pengunjung melihat keindahan kota dari atas air.
[caption id="attachment_216294" align="alignnone" width="600" caption="Gondola in Venice"][/caption] Karena keadaan sebagai kota yang mengandalkan jalan air, angkutan air adalah cara yang paling efektif untuk berkeliling kota selain berjalan kaki menyusuri lorong-lorong Venezia. Dengan keadaaan yang khas tersebut, turis di Venezia yang umumnya tiba dengan menggunakan kereta api atau pesawat terbang tentunya tidak dapat menggunakan gondola untuk menuju tempat tujuan wisata atau hotel tempat menginap mereka.Mahalnya tarif sewa gondola dan ukurannya yang kecil membuat gondola tidak dapat dipakai sebagai alat angkutan utama di sana dan umumnya hanya dipakai oleh para turis untuk berkeliling Venezia. Setibanya di Venezia, turis dapat menggunakan angkutan umum berupa water bus, dikenal juga sebagai vaperotti, untuk tiba di tempat tujuan mereka. Water bus, yang sebenarnya merupakan kapal berukuran sedang yang dirancang sebagai kapal penumpang, menghubungkan tempat-tempat utama di Venezia termasuk stasiun kereta api, bandara, dan terminal bus selain tempat wisata utama dengan menyusuri kanal-kanal Venezia. Pengunjung yang menggunakan bus atau mobil sendiri, dapat tiba di Piazzale Roma yang juga berfungsi sebagai terminal bus dan kemudian dapat melanjutkan perjalanan dengan water bus temasuk pengunjung yang datang menggunakan pesawat terbang di bandara Marco Polo serta pengunjung yang datangdi stasiun kereta Santa Lucia.
[caption id="attachment_216296" align="alignnone" width="600" caption="Bus Stop"]
Menyusuri Venezia dapat membawa kita melihat sejarah panjang kota yang cantik ini, Dibangun terlepas dari daratan, Venezia sempat menjadi salah satu kekuatan dagang utama hingga mencapai daerah Mediterania dan Byzantium serta memiliki armada laut yang handal dan bahkan sekarang sejarah tersebut masih dapat dilihat di museum sejarah angkatan laut Venezia. Berbagai kekuatan silih berganti menguasai kota yang sempat menjadi kota termakmur di Eropa ini termasuk kekaisaran Roma, Napoleon Bonaparte dari Perancis dan Austria sebelum akhirnya menjadi bagian dari Italia.Kanal yang terbentang di seluruh penjuru kota dengan mudah dapat membawa kita menelusuri jejak keindahan dan sejarah panjang Venezia. Turis yang menggunakan water bus dapat menjangkau seluruh bagian Venezia karena inilah mass rapid transportation (MRT) satu-satunya di dunia yang menggunakan perahu sebagai alat angkut dengan halte bus yang terapung di atas kanal.
[caption id="attachment_216297" align="alignnone" width="300" caption="Waterbus - sore hari"]
Dengan layanan yang dapat disamakan seperti standar MRT di kota besar lainnya, vaperotti dengan 19 rute dan 1 rute malam (night line), dengan nomor rute yang dapat dilihat di badan kapal, bisa diandalkan sebagai alat angkutan di Venezia baik bagi turis dan warga setempat.Jadwal yang tepat waktu dan beroperasi 24 jam, banyaknya rute perjalanan, halte yang nyaman termasuk fasilitas untuk pengguna kursi roda, papan petunjuk elektronik tentang kedatangan bus air tersebut membuat pelayanannya sangat dapat diandalkan meski harus dibayar dengan harga yang cukup mahal. Tiket bus air dapat dibeli dari mulai seharga 6,50 € untuk sekali jalan, 14 € untuk 12 jam, 16 € untuk 24 jam, 21 € untuk 36 jam, 26 € untuk 36 jam, 31 € untuk 72 jam. Uniknya, dengan harga yang sama, pengunjung yang tinggal lebih dari 3 hari dapat memberi tiket bulanan seharga 28 € untuk satu area. Perlu dicatat bahwa tidak ada pemeriksaan di pintu masuk, namun ada denda yang besar jika penumpang didapati tidak mempunyai tiket di atas water bus.
[caption id="attachment_216299" align="alignnone" width="600" caption="Rute"]
Sebagai kota termahal namun juga satu kota yang paling banyak dikunjungi di Italia, sudut-sudut kota Venezia hampir seluruhnya cantik dan menarik untuk dikunjungi dan seorang wisatawan yang menggunakan daily ticket saat tiba di stasiun kereta atau bandara dapat menggunakan waterbus untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke berbagai penjuru Venezia hingga lewat tengah malam dan bahkan selepas itu karena night line tetap beroperasi. Perjalanan wisata dengan waterbus dapat dimulai dengan menyinggahi Rialto Bridge yang indah dan menjadi ikon dari Venezia untuk kemudian dilanjutkan dengan menujuPiazza San Marco yang mudah dijangkau karena terletak di tepi Grand Canal. Inilah piazza utama Venezia yang juga terkenal dengan kumpulan burung dara dan juga lokasi dari St. Mark Basilica yang memiliki interior dan eksterior yang menakjubkan serta memuat relik dari St. Mark.Venezia juga memiliki belasan museum yang menarik selain gereja, plaza dan jembatan yang menarik. Perjalanan setibanya di halte tujuan dapat dilanjutkan dengan berjalan kaki menyusuri lorong-lorong Venezia.
[caption id="attachment_216303" align="alignnone" width="300" caption="berhenti"]
Dengan berjalan kaki, pengunjung juga dapat melakukan wisata kuliner di lorong-lorong Venezia dengan mencoba berbagai makanan, dari pizza dengan harga termurah dibawah 2 €, spaghetti, pasta Italia yang khas dengan tidak lupa merasakan nikmatnya gellato, es krim yang mempunyai beraneka rasa dari semangka, melon hingga karamel. Pengunjung juga dapat menggunakan 122 public fountain untuk mendapatkan air minum gratis di berbagai penjuru kota.
Karena jangkauan waterbus yang luas pengunjung dapat menikmati berkeliling kawasan kota dengan berhenti di halte waterbus yang tersebar di penjuru kota di kawasan Venetian Lagoon serta menjelajahi pulau-pulau kecil di Venezia termasuk Lido yang terkenal.Lido hanyalah salah satu dari pulau-pulau yang mengelilingi Venezia yang dapat ditempuh dengan waterbus selama beberapa menit dari Venezia. Lido yang berbentuk pulau berbentuk garis memanjang dan membatasi lagoon dan laut terbuka juga terkenal dengan pantainya sehingga sangat padat terutama saat musim panas. Pulau lain yang dapat dijangkau dengan vaperotti seperti Murano, yang terkenal dengan kerajinan gelas Venezia, dan Burano, yang memiliki rumah-rumah bercat pastel meriah, juga menarik untuk dikunjungi.
Dengan kenyamanan yang menunjang keindahan yang ada tidak heran Venezia dapat menarik jutaan pengunjung setiap tahunnya. Kenyamanan transportasi yang disesuaikan dengan kondisi jalur air yang khas membuat wisata Venezia berkembang. Yang patut dicatat juga adalah kanal yang sangat bersih dan tidak ada sampah tercecer yang dapat membuat baling-baling kapal tersangkut sampah, bahkan Venezia juga memiliki kapal khusus pengangkut sampah.
Sekilas, sistem waterbus memiliki kesamaan dengan transjakarta sebagai satu jenis MRT dengan perbedaan utama pada jalur yang ditempuh selain kualitas pelayanan yang dapat diperbandingkan. Jadwal keberangkatan dan kedatangan waterbus yang tepat waktu dapat diandalkan, pengguna juga dapat berganti jurusan di halte transfer, pelayanan 24 jam serta jangkauan layanan yang mencakup seluruh bagian kota adalah keunggulan layanan waterbus. Dapat dikatakan, pelayanan transjakarta sangat jauh tertinggal dibanding waterbus. Sistem waterbus sebenarnya juga dapat diterapkan di beberapa daerah di Indonesia yang memiliki pulau-pulau kecil yang letaknya berdekatan. Melihat ini semua, mungkin akan tercipta kerinduan untuk menikmati kenyamanan transportasi air tersebut di Indonesia yang mungkin membuat kita teringat akan rencana waterway di Jakarta namun entah kapan semua itu terlaksana.
[1] Lonely Planet, Europe on a shoestring,halaman 657
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H