Mohon tunggu...
Andriyanto Yuli S
Andriyanto Yuli S Mohon Tunggu... -

Sehari-hari bekerja sebagai Kuli...

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Indonesiaku

26 Oktober 2011   17:27 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:28 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Coretan Sri Rahmi, anggota DPRD Kota Makasar dari F-PKS. Logam-logam di Freeport itu milik #Indonesiaku, tetapi kenapa negara lain yang sjahtera? Mereka hanya meninggalkan cekungan lobang besar sebagai jejak sejarahnya. #Indonesiaku terampas logam-logam mulianya. Yang menyedihkan, rakyat nya banyak yang kelaparan, banyak yang tidak bisa sekolah. Saya empati sama rakyat Papua. Siapa yg bertanggung jawab atas kontrak Freeport yang diperpanjang? Yang Menjual aset #Indonesiaku? Yang Mengorbankan kesejahteraan rakyatnya? Sedih, marah mlihat rakyat Papua berdarah memperjuangkan nasibnya. Kekayaan mereka dikuras, mereka ditinggal. Mana #Indonesiaku? Belum lagi gas nya yang dijual 'tanpa' nilai ke China dengan kontrak puluhan tahun. Pemerintah macam apa yang menandatangani kontraknya? #Indonesiaku. Freeport hanya sebagian dari banyak penjualan kekayaan #Indonesiaku yang hasilnya dinikmati oleh pihak-pihak tertentu. Pelakunya patut menerima karma. Tragedi Papua adalah duka kita. Tangis mereka adalah air mata kita. Jeritan mereka adalah perasaan kita. Ini duka bersama. Duka #Indonesiaku. Sungguh, air mata ini tak terbendung ktika jari ini mengetik huruf demi huruf untuk melampiaskn kesedihan atas nasib rakyat Papua #Indonesiaku. Sungguh, saya mencintai mereka, menyayangi mereka. Mereka adalah bagian dari hidup kita. Semoga SBY juga merasakan apa yang kurasa malam ini. #Indonesiaku. Melalui coretan ini, saya mencoba menggugah orang-orang #Indonesiaku untuk care terhadap eksploitasi kekayaan buminya. Penjajah itu sesungguhnya belum enyah. #Indonesiaku kaya raya tapi pemerintahnya tak mampu memakmurkan rakyatnya. Sampai kapan semua ini? Menjadi penonton eksploitasi kekayaan sendiri? Mereka bukan saja merampas materi, tapi juga mencabik-cabik harga diri #Indonesiaku. Sekadar mendongakkan wajah saja sebagai pemilik, tak punya daya. Apalgi menegakkan punggung dihadapan penjarah-penjarah itu. #Indonesiaku kehilangan nyali. Pemerintah tak lagi mampu menjaga kekayaan #Indonesiaku ? Katakan YA, biar rakyat yang ambil alih. Pemerintah tak sanggup lagi melindungi rakyatnya? Katakan YA, biar rakyat pakai caranya sendiri. Rakyat bisa lebih bernyali. #Indonesiaku. Demokrasi? Suara rakyat suara tuhan? Itu kekuatan rakyat! #Indonesiaku. Tak ada yang bisa mengembalikan demokrasi itu kembali ke tangan rakyat selain rakyat sendiri. Kita! Saya dan kalian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun