Mohon tunggu...
Andriyani Puspitasari
Andriyani Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Essai Bahasa Indonesia

20 Oktober 2023   17:13 Diperbarui: 20 Oktober 2023   17:34 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Photo Prewedding Yang Mengakibatkan Kebakaran di Gunung Bromo

Oleh: 

Hanny Azzahra Zalianto (235231251)

Andriyani Puspitasari (235231267)

Menurut berita yang beredar kebakaran terjadi pada 6-15 September 2023. Kebakaran tersebut mengubah Padang Savana yang hijau dan asri menjadi lautan api yang disebabkan oleh pengantin yang sedang melakukan photo prewedding menggunakan flare. Kejadian itu sempat viral di sosial media, warganet sangat geram dengan calon pengantin tersebut karna mereka sudah merusak alam dan dengan hasil foto yang dianggap tidak bagus,hingga banyak warganet yang salah menyerang akun sosial media sepasang kekasih yang mengunggah beberapa momen foto prewedding dirinya di Bromo pada tahun 2022. Banyak warganet yang sudah menghujat mereka berdua, padahal bukan mereka yang menjadi tersangka. Calon pengantin yang tidak sengaja membakar Bromo menggunakan flare sebanyak 4 buah, terdapat 6 pelaku. Kebakaran yang terjadi di Gunung Bromo mencapai 500 hektar. Pemadaman dilakukan oleh personel gabungan, yang terdiri dari TNI,Polri,TNBTS,BPBD , dan Masyarakat Peduli Api (MPA). Pemadaman juga dilakukan secara manual dengan cara menggunakan jet shoter.Pemadaman api tersebut tidak berhasil, dikarenakan faktor cuaca dan kurangnya perlengkapan yang kurang memadai.

  Akibat dari kebakaran tersebut banyak tempat wisata yang ditutup sementara, contohnya Bukit Theletubies sampai waktu yang belum ditentukan. Alasannya karena masih membutuhkan proses pendinginan pasca kebakaran tersebut. Proses pendinginan dilakukan beberapa hari, dikarenakan banyak tempat yang sulit dijangkau untuk dipadamka dan aksesnya yang sangat sulit. 

Pada saat melakukan pemadaman mereka merusak salah satu aliran air, yang mengakibatkan warga kekurangan air.Salah satu pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka,yang bernama Andrie Wibowo Eka Wardhana (41) yang sebagai manajer weding organizer. Ia bakal dijerat pasal 50 ayat 3 huruf D pasal 78 ayat 4 UU Nomor 41 tahun1999, tentang kehutanan, dengan hukuman penjara selama 5 tahun dan denda sebanyak Rp 2,5 miliar. 

Nasib calon pengantin setelah kejadian tersebut memiliki trauma dan kondisi pesikisnya terguncang atas kejadian yang telah terjadi. Calon pengantin tersebut bernama Hendra Purnama (38) dan Pratiwi Mandala Putri (26). Menurut kuasa hukum mereka, mereka tetap melakukan pernikahan di akhir bulan Desember 2023, dengan acara pemberkatan sederhana di Surabaya. Selain mereka bertiga ada beberapa orang yaitu Marsal Gunawan Ganda (38), Evan Tanazal (27) yang sebagai crew foto prewedding dan Anggine Valencia (34). Mereka juga sudah meminta maaf secara langsung kepada warga Tengger, warga juga memaafkan atas perbuatan mereka. Meski mereka sudah mendapatkan maaf dari warga semestinya merke bertanggung jawab atas perlakuan mereka terhadap alam khususnya Gunung Bromo. Terkait hubungan tersebut warga Tengger menyerahkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib untuk mendapatkan hukum yang setimpa. Mereka juga mengatakan karena lemahnya pengawasan yang ada di Bromo dan menyalahkan kepada petugas.

 Penutupan tempat wisata tersebut mengakibatkan warga kehilangan pekerjaannya yang semula sebagai pedagang dan lain-lain jadi diam dirumah karena tempat mereka mencari nafkah terbakar oleh orang yang melakukan photo prewedding. Butuh waktu untuk memulihkan tempat wisata yang terbakar agar tidak terjadi perambatan di seluruh tempat yang tidak terbakar. Tetapi pada saat ini wisata sudah dibuka secara umum namun ada himbauan kepada masyarakat dan pengunjung agar tetap menjaga kawasan dan memperhatikan penggunaan api dan tidak mendekati area yang terbakar demi keselamatan dan kenyamanan bersama dan agar tidak terjadi kebakaran lagi. Akibat dari kebakaran tersebut bromo menjadi tidak indah dan merugikan banyak pihak. Banyak habitat yang kehilangan tempat tinggalnya dan banyak pohon-pohon yang berumuran ratusan tahun hangus kebakar.Pemerintah gunung bromo butuh waktu untuk memulihkan ekosistem dikawasan gunung bromo akibat kebakaran hutan dan lahan.

Konon gunung bromo juga memiliki mitos yang terkenal yakni memiliki lilitan akar ghoib yang sangat mematikan. Konon katanya akan terasa hawa negatif disekitar akar itu. Sebaiknya kita menjaga sikap kita saat berkunjung ke Gunung Bromo, tidak hanya di Gunung Bromo tetapi juga ditempat lain yang kita kunjungi. Tetaplah berhati-hati saat menggunakan barang-barang yang bisa membahayakan kita ataupun orang lain. Jika sudah terjadi tidak hanya diri kita yang rugi orang lain juga akan merasakan kerugian akibat kelalaian yang kita perbuat seperti kasus di atas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun