Saat ini dunia perpolitikan di Indonesia sudah banyak dimasuki oleh para artis-artis yang sering kita lihat di berbagai media, baik itu di media cetak maupun di media elektronik.Â
Mereka lebih memilih dunia perpolitikan dari pada dunia keartisan yang sudah meningkatkan kepopularitasannya.Â
Sekarang ini banyak kepala daerah-kepala daerah yang dipimpin dari kalangan artis, bahkan di DPR pun sekarang banyak anggota legislatif yang berasal dari kalangan artis.
Pada satu sisi ini menunjukkan bahwa partisipasi politik warga Indonesia sudah kian meningkat menuju ke arah partisipasi politik yang partisipatif dalam mewujudkan negara Indonesia yang menjungjung tinggi demokrasi.Â
Sedangkan di sisi yang lain bisa saja para artis yang ingin berkecimpung di dunia perpolitikan di Indonesia hanya dimanfaatkan saja oleh kepentingan-kepentingan partai politik dalam memperebutkan kekuasaan dan kemenangan dalam pemilu, baik itu pemilu legislatif, pemilukada, maupun pilpres.
Partai politik memanfaatkan para artis untuk bertarung di kancah pemilu karena para artis mempunyai modal utama dalam mengambil suara rakyat, yaitu "POPULARITAS".Â
Artis-artis yang akan bertarung di kancah pemilu tidak terlalu sulit untuk berkampanye mengenalkan atau mempromosikan dirinya, karena mereka sudah mempunyai ketenaran karena sering tampil di media-media.Â
Ini merupakan sebuah modal yang sangat besar dalam memperoleh simpati rakyat. Karena seperti kita ketahui bahwasanya masyarakat dalam memilih calon pemimpin yang bertarung dalam pemilu pertama-tama melihat kepopolaritasannya dahulu sebelum melihat visi-misi dan integritas yang dimiliki oleh calon pemimpin tersebut.Â
Tidak bisa dibantah bahwasanya ketenaran atau kepopularitasan seseorang merupakan modal yang sangat besar dalam meningkatkan citra dirinya maupun citra parpolnya.
Tetapi masyarakat jangan hanya terpaku pada kepopularitasan seseorang saja, janganlah melihat seseorang dari luarnya saja, tetapi kita harus melihat juga isi atau kemampuan dan integritas yang dimiliki oleh seorang pemimpin.Â