Mohon tunggu...
Andriyana Lailissaum
Andriyana Lailissaum Mohon Tunggu... -

Hanya manusia biasa yang mencoba berjalan lurus, menuju kebenaran sejati dengan tetap berfikiran terbuka

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Antara Arab dan Islam

7 Maret 2017   09:23 Diperbarui: 7 Maret 2017   09:54 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: www.radiosilaturahim.com

Islam berasal dari Allah SWT yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umat manusia. Nabi Muhammad SAW lahir dan berkembang di arab juga berbicara menggunakan bahasa Arab. Jika wahyu dari AllahSWT masuk ke jiwa Nabi Muhammad maka beliau menyampaikanya menggunakan mulutnya yang berbicara menggunakan bahasa Arab. Setelah itu dipahamilah Firman Allah oleh orang orang yang berada di sekitar Nabi Muhammad SAW yang juga menulis dan berbicara menggunakan bahasa Arab. Dan akhirnya Firman Allah ditulis menggunakan bahasa arab (Al Quran)

Apakah Allah hanya bisa berbicara menggunakan bahasa Arab ? tentu tidak. Allah bisa mendengar bahasa apapun yang dipahami oleh manusia bahkan bisa mendengar pemikiran yang bahkan belum terucap lewat bahasa lisan. Hanya karena wahyu tersebut diturunkan kepada Nabi Muhammad yang kebetulan orang Arab maka ditulislah wahyu tersebut menggunakan bahasa arab. Jika wahyu tersebut disampaikan kepada orang yang hanya menguasai bahasa jawa maka akan disampaikan pula menggunakan bahasa jawa. Tapi Allah sudah memilih Nabi Muhammad yang berada di Arab untuk menyampaikan Firman Allah

Islam mulai didakwahkan di Arab, tepatnya di Makkah. Karena kondisi Makkah pada saat itu kurang kondusif maka Nabi Muhammad hijrah ke Madinah. Dari kota itulah Islam mulai berkembang dan menjadi besar. Islam disebarkan dari mulut ke mulut juga dari surat surat yang dikirim melalui utusan. Nabi Muhammad memiliki sahabat yang mampu menguasai bahasa asing untuk keperluan persuratan. Kadang Nabi muhammad harus mengirim surat ke bangsa bangsa non arab atau harus mengartikan surat yang dikirim dari bangsa Non Arab. 

Apakah semua yang bersal dari Arab itu baik ?

Semua yang berasal dari Islam pasti baik, tapi semua yang berasal dari arab belum tentu baik. Pada saat Islam didakwahkan di makkah nabi mendapatkan penolakan yang luar biasa dari para pemuka kafir Quraisy. Mereka menghina, mencaci, melempar kotoran bahkan berniat membunuh nabi. Ingat ! Kafir Quraisy juga berasal dari Arab. Pada jaman itu di arab juga ada orang orang jahat yang bahkan secara terang terangan memusuhi Islam dan menyekutukan Allah. Jadi tidak semua yang berasal dari Arab itu baik. Kita harus berfikir terbuka, jika memang segala sesuatu itu buruk (menurut Islam) maka katakanlah demikian walaupun orang yang engkau nilai itu berasal dari Arab, tidak peduli entah itu raja atau pangeran atau apapun kedudukanya di Arab. 

Apakah semua yang berasal bukan dari Arab itu buruk ?

Belum tentu, tidak ada jaminan bahwa yang berasal dari Arab selalu lebih baik atau yang bukan berasal dari Arab pasti lebih buruk. Sebagai contoh kita bisa membandingkan antara Abu Lahab dan Ahmad Dahlan misalnya. Abu Lahab lahir di Arab tapi permusuhanya kepada Islam sangat luar biasa sedangkan Ahmad Dahlan (Pendiri Muhammadiyah) lahir di Jawa tapi kontribusinya kepada Islam sangat luar biasa. Karena yang menjadi parameter dalam menilai seseorang sebenarnya bukan Arab atau Non Arab, melainkan kontribusi mereka terhadap ajaran Islam. Tidak peduli orang arab atau orang manapun jika tidak sesuai dengan ajaran Islam maka tidak patut dijadikan contoh, sebaliknya tidak peduli orang manapun jika sesuai dengan ajaran Islam maka patut untuk dicontoh. 

Tidak bisa membedakan Budaya Arab dan Jaran Islam

Yang menjadi permasalahan terbesar sebenarnya adalah masyarakat yang tidak bisa membedakan budaya Arab dan Ajaran Islam. Ada Ajaran Islam yang di cap sebagai budaya Arab padahal jelas Ajaran tersebut memiliki Dasar dari Al Quran dan Hadis. Hal ini karena pemahaman masyarakat terhadap ajaran Islam yang masih rendah ditambah budaya malas untuk belajar. Ada pula budaya arab yang di cap sebagai ajaran Islam padahal Islam tidak pernah mengajarkan budaya yang seperti itu. Akhirnya terbolak balik antara budaya Arab dan ajaran Islam. 

Islam ya hanya satu, Islam yang diajarkan oleh Nabi Muhammad beserta para sahabatnya. Imam Syafii menolak untuk memutuskan segala sesuatu dalam Islam menggunakan dasar Budaya Arab. Budaya Arab saja ditolak, apalagi budaya Nusantara. Jika agama ini "boleh" dipadukan dengan budaya niscaya akan muncul banyak cabang Islam yang sudah disesuaikan dengan budaya masing masing. 

Islam berasal dari Al Quran dan Hadis, bukan berasal dari Budaya ini dan itu ......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun