Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Kurt Godel: Konsep Logika Modal dan Bukti Keberadaan Tuhan

1 April 2025   07:00 Diperbarui: 1 April 2025   06:41 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kurt Gdel Biography - Facts, Childhood, Family Life & Achievements (www.thefamouspeople.com)

1. Definisi Tuhan: Tuhan didefinisikan sebagai makhluk dengan semua sifat positif secara maksimal.

2. Sifat Positif: Godel mendefinisikan sifat "positif" secara abstrak, termasuk kesempurnaan, kebijaksanaan, dan keberadaan yang diperlukan.

3. Keberadaan sebagai Sifat Positif: Jika keberadaan adalah sifat positif, maka Tuhan sebagai makhluk yang memiliki semua sifat positif harus eksis.

Dari aksioma ini, Godel menyusun bukti sebagai berikut:

- Jika sifat positif tetap positif di semua dunia kemungkinan, maka Tuhan harus eksis di setidaknya satu dunia kemungkinan.

- Jika Tuhan eksis di satu dunia kemungkinan, maka karena keberadaan adalah sifat yang diperlukan, Tuhan harus eksis di semua dunia kemungkinan, termasuk dunia nyata.

Kesimpulannya, keberadaan Tuhan menjadi sesuatu yang bersifat niscaya (necessary existence). Argumen ini menarik karena menggunakan metode formal yang serupa dengan pembuktian matematika, sehingga memberikan landasan logis yang lebih kuat bagi klaim metafisik tentang keberadaan Tuhan.

Hubungan dengan Platonisme

Argumen Godel sangat mencerminkan pandangan Platonisme-nya. Ia percaya bahwa kebenaran matematika dan entitas abstrak memiliki realitas objektif yang tidak tergantung pada pikiran manusia. Dalam argumen ontologisnya, Godel memperlakukan keberadaan Tuhan sebagai bagian dari realitas abstrak yang dapat dipahami melalui logika dan intuisi.

Menurut Godel, intuisi matematika tidak hanya membantu kita memahami struktur logika, tetapi juga memungkinkan kita untuk mengakses realitas metafisik yang lebih dalam. Dengan cara ini, ia menjembatani matematika dan filsafat dalam upaya memahami konsep ketuhanan. Pandangannya ini sejalan dengan keyakinan bahwa ada struktur yang mendasari realitas, yang dapat diakses oleh manusia melalui akal budi dan pemahaman logis yang mendalam.

Kritik dan Diskusi Filosofis

Argumen ontologis Godel telah memicu perdebatan di kalangan filsuf dan teolog. Beberapa kritik utama terhadap argumen ini meliputi:

1. Definisi Sifat Positif: Salah satu kelemahan utama adalah kurangnya definisi objektif tentang "sifat positif". Apa yang dianggap positif bisa berbeda-beda tergantung pada perspektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun