1. Definisi Tuhan: Tuhan didefinisikan sebagai makhluk dengan semua sifat positif secara maksimal.
2. Sifat Positif: Godel mendefinisikan sifat "positif" secara abstrak, termasuk kesempurnaan, kebijaksanaan, dan keberadaan yang diperlukan.
3. Keberadaan sebagai Sifat Positif: Jika keberadaan adalah sifat positif, maka Tuhan sebagai makhluk yang memiliki semua sifat positif harus eksis.
Dari aksioma ini, Godel menyusun bukti sebagai berikut:
- Jika sifat positif tetap positif di semua dunia kemungkinan, maka Tuhan harus eksis di setidaknya satu dunia kemungkinan.
- Jika Tuhan eksis di satu dunia kemungkinan, maka karena keberadaan adalah sifat yang diperlukan, Tuhan harus eksis di semua dunia kemungkinan, termasuk dunia nyata.
Kesimpulannya, keberadaan Tuhan menjadi sesuatu yang bersifat niscaya (necessary existence). Argumen ini menarik karena menggunakan metode formal yang serupa dengan pembuktian matematika, sehingga memberikan landasan logis yang lebih kuat bagi klaim metafisik tentang keberadaan Tuhan.
Hubungan dengan Platonisme
Argumen Godel sangat mencerminkan pandangan Platonisme-nya. Ia percaya bahwa kebenaran matematika dan entitas abstrak memiliki realitas objektif yang tidak tergantung pada pikiran manusia. Dalam argumen ontologisnya, Godel memperlakukan keberadaan Tuhan sebagai bagian dari realitas abstrak yang dapat dipahami melalui logika dan intuisi.
Menurut Godel, intuisi matematika tidak hanya membantu kita memahami struktur logika, tetapi juga memungkinkan kita untuk mengakses realitas metafisik yang lebih dalam. Dengan cara ini, ia menjembatani matematika dan filsafat dalam upaya memahami konsep ketuhanan. Pandangannya ini sejalan dengan keyakinan bahwa ada struktur yang mendasari realitas, yang dapat diakses oleh manusia melalui akal budi dan pemahaman logis yang mendalam.
Kritik dan Diskusi Filosofis
Argumen ontologis Godel telah memicu perdebatan di kalangan filsuf dan teolog. Beberapa kritik utama terhadap argumen ini meliputi:
1. Definisi Sifat Positif: Salah satu kelemahan utama adalah kurangnya definisi objektif tentang "sifat positif". Apa yang dianggap positif bisa berbeda-beda tergantung pada perspektif.