Pada tahun 1980, sebuah penemuan luar biasa terjadi di dekat pelabuhan Gela, Sisilia. Penyelam menemukan bangkai kapal Yunani dari abad kelima yang dikenal sebagai Gella II. Kapal ini memuat sejumlah barang berharga, termasuk logam langka bernama orichalcum, yang sering dikaitkan dengan legenda Atlantis. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang perdagangan dan teknologi metalurgi kuno yang telah lama terkubur. Tidak hanya itu, temuan ini juga menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana logam ini diproduksi dan didistribusikan di masa lalu. Artikel ini akan membahas penemuan orichalcum di kapal Gella II, asal usulnya, serta kemungkinan tempat produksinya, sekaligus mengeksplorasi potensi kaitannya dengan sumber daya logam di Indonesia pada masa lalu.
Apa Itu Orichalcum?
Orichalcum adalah paduan logam langka yang pertama kali disebutkan oleh Plato dalam dialog "Timaeus" dan "Critias." Dalam karya tersebut, orichalcum digambarkan sebagai logam berharga kedua setelah emas dan diyakini berasal dari kota legendaris Atlantis. Logam ini sering disebut sebagai simbol kekayaan dan kemegahan Atlantis, menjadikannya salah satu elemen yang paling mencuri perhatian dalam mitologi kuno.
Komposisi dan Ciri-ciri
Penelitian modern mengidentifikasi orichalcum sebagai paduan tembaga dengan seng, mirip dengan kuningan, tetapi dengan sedikit elemen tambahan seperti nikel, timbal, dan besi. Paduan ini tidak hanya tahan lama tetapi juga memiliki kilau khas yang membuatnya sangat dihargai dalam peradaban kuno. Selain itu, sifatnya yang langka dan proses pembuatannya yang kompleks menunjukkan bahwa logam ini memiliki nilai yang jauh melampaui kegunaan praktis, menjadikannya sebagai simbol status dan teknologi tinggi pada masanya.
Penemuan Orichalcum di Kapal Gella II
Penemuan orichalcum di kapal Gella II adalah salah satu temuan arkeologis paling signifikan abad ini. Bangkai kapal ini ditemukan di kedalaman sekitar 1.000 kaki di bawah permukaan laut. Kapal tersebut membawa muatan berharga yang mencakup ingot-ingot orichalcum, helm Korintus, amphorae keramik, benda logam lainnya, serta barang-barang pribadi awak kapal. Penemuan ini memberikan wawasan unik tentang teknologi dan perdagangan pada zaman Yunani kuno.
Komposisi Orichalcum dari Gella II
Analisis modern terhadap ingot orichalcum dari kapal Gella II menunjukkan bahwa logam ini terdiri dari sekitar 75-80% tembaga, 14-20% seng, serta sedikit nikel, timbal, dan besi. Hasil ini menegaskan bahwa teknologi metalurgi kuno sudah sangat maju, memungkinkan pembuatan paduan logam dengan komposisi yang presisi. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa logam tersebut diproses menggunakan metode yang mungkin melibatkan beberapa tahap peleburan dan pemurnian, sebuah prestasi teknis yang mengesankan untuk zaman tersebut. Temuan ini juga memberikan wawasan tentang kemampuan perdagangan dan distribusi barang berharga di kawasan Mediterania, yang melibatkan jalur perdagangan laut yang rumit dan terorganisir.
Asal Usul Orichalcum