Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orichalcum: Penemuan Logam Langka di Kapal Gella II dan Asal-usulnya

5 Januari 2025   07:00 Diperbarui: 4 Januari 2025   21:10 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Real or Fake? Orichalcum, Ancient Metal of Mythical Origins (www.historydefined.net)

Pada tahun 1980, sebuah penemuan luar biasa terjadi di dekat pelabuhan Gela, Sisilia. Penyelam menemukan bangkai kapal Yunani dari abad kelima yang dikenal sebagai Gella II. Kapal ini memuat sejumlah barang berharga, termasuk logam langka bernama orichalcum, yang sering dikaitkan dengan legenda Atlantis. Penemuan ini memberikan wawasan baru tentang perdagangan dan teknologi metalurgi kuno yang telah lama terkubur. Tidak hanya itu, temuan ini juga menimbulkan banyak pertanyaan tentang bagaimana logam ini diproduksi dan didistribusikan di masa lalu. Artikel ini akan membahas penemuan orichalcum di kapal Gella II, asal usulnya, serta kemungkinan tempat produksinya, sekaligus mengeksplorasi potensi kaitannya dengan sumber daya logam di Indonesia pada masa lalu.

Apa Itu Orichalcum?

Orichalcum adalah paduan logam langka yang pertama kali disebutkan oleh Plato dalam dialog "Timaeus" dan "Critias." Dalam karya tersebut, orichalcum digambarkan sebagai logam berharga kedua setelah emas dan diyakini berasal dari kota legendaris Atlantis. Logam ini sering disebut sebagai simbol kekayaan dan kemegahan Atlantis, menjadikannya salah satu elemen yang paling mencuri perhatian dalam mitologi kuno.

Komposisi dan Ciri-ciri

Penelitian modern mengidentifikasi orichalcum sebagai paduan tembaga dengan seng, mirip dengan kuningan, tetapi dengan sedikit elemen tambahan seperti nikel, timbal, dan besi. Paduan ini tidak hanya tahan lama tetapi juga memiliki kilau khas yang membuatnya sangat dihargai dalam peradaban kuno. Selain itu, sifatnya yang langka dan proses pembuatannya yang kompleks menunjukkan bahwa logam ini memiliki nilai yang jauh melampaui kegunaan praktis, menjadikannya sebagai simbol status dan teknologi tinggi pada masanya.

Penemuan Orichalcum di Kapal Gella II

Penemuan orichalcum di kapal Gella II adalah salah satu temuan arkeologis paling signifikan abad ini. Bangkai kapal ini ditemukan di kedalaman sekitar 1.000 kaki di bawah permukaan laut. Kapal tersebut membawa muatan berharga yang mencakup ingot-ingot orichalcum, helm Korintus, amphorae keramik, benda logam lainnya, serta barang-barang pribadi awak kapal. Penemuan ini memberikan wawasan unik tentang teknologi dan perdagangan pada zaman Yunani kuno.

Komposisi Orichalcum dari Gella II

Analisis modern terhadap ingot orichalcum dari kapal Gella II menunjukkan bahwa logam ini terdiri dari sekitar 75-80% tembaga, 14-20% seng, serta sedikit nikel, timbal, dan besi. Hasil ini menegaskan bahwa teknologi metalurgi kuno sudah sangat maju, memungkinkan pembuatan paduan logam dengan komposisi yang presisi. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa logam tersebut diproses menggunakan metode yang mungkin melibatkan beberapa tahap peleburan dan pemurnian, sebuah prestasi teknis yang mengesankan untuk zaman tersebut. Temuan ini juga memberikan wawasan tentang kemampuan perdagangan dan distribusi barang berharga di kawasan Mediterania, yang melibatkan jalur perdagangan laut yang rumit dan terorganisir.

Asal Usul Orichalcum

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun