Seni Jepang selalu memiliki daya tarik yang unik, baik dalam keindahannya maupun dalam filosofi yang mendasarinya. Salah satu bentuk seni tradisional yang mungkin kurang dikenal adalah dorodango (泥 だんご), sebuah praktik sederhana namun memukau yang melibatkan pembuatan bola tanah mengkilap. Meskipun berasal dari tradisi permainan anak-anak, dorodango kini telah menjadi simbol ketenangan, ketelitian, dan kesabaran.
Apa Itu Dorodango?
Dorodango, yang berarti "bola lumpur" dalam bahasa Jepang, adalah seni tradisional yang memadukan kesederhanaan dengan keindahan. Prosesnya melibatkan pembentukan dan pemolesan tanah hingga berubah menjadi bola sempurna yang mengkilap, menyerupai batu marmer. Meski terdengar mudah, membuat dorodango memerlukan kesabaran, konsentrasi, dan ketelitian. Setiap tahap pembuatannya, mulai dari memilih tanah yang tepat hingga memoles dengan hati-hati, adalah perjalanan yang menuntut dedikasi tinggi.
Menariknya, dorodango juga dianggap sebagai bentuk meditasi. Aktivitas ini mengajarkan pembuatnya untuk hadir sepenuhnya dalam momen, menghargai setiap langkah kecil, dan melatih fokus. Dalam keheningan yang tercipta selama proses, seseorang dapat menemukan ketenangan batin sekaligus rasa puas ketika melihat hasil akhir berupa bola yang sempurna. Dorodango bukan sekadar seni; ia adalah pengalaman yang menghubungkan pembuatnya dengan harmoni dan ketenangan.
Sejarah Dorodango
Asal-Usul yang Hilang
Dorodango awalnya merupakan kegiatan spontan yang dilakukan oleh anak-anak Jepang. Mereka bermain dengan tanah dan membentuknya menjadi bola sebagai bagian dari eksplorasi alam. Namun, seiring modernisasi dan perubahan gaya hidup, tradisi ini perlahan memudar dan nyaris dilupakan.
Kebangkitan Kembali oleh Profesor Fumio Kayo
Pada akhir tahun 1990-an, dorodango kembali menjadi sorotan berkat Profesor Fumio Kayo dari Kyoto University of Education. Terpikat oleh keindahan sederhana dan potensi edukatif seni ini, Profesor Kayo menciptakan metode sistematis untuk membuat dorodango, menjadikannya lebih mudah dipahami dan dipraktikkan. Inisiatifnya memperkenalkan dorodango kepada generasi baru dan bahkan ke panggung internasional.
Proses Pembuatan Dorodango