Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), yang berada di ujung barat Pulau Jawa, terkenal sebagai kawasan konservasi alam yang melindungi badak bercula satu yang langka dan terancam punah. Namun, keindahan dan kekayaan alamnya bukan satu-satunya hal yang menjadikan tempat ini istimewa. Pada Juni 2024, tim peneliti dari Universitas Indonesia menemukan artefak-artefak berharga di sana, termasuk kepala arca yang diperkirakan berasal dari masa awal penyebaran budaya India di Nusantara. Temuan ini menjadi bukti penting tentang adanya pengaruh budaya India di wilayah Pulau Jawa pada masa lampau, mengungkap adanya jalur interaksi budaya yang mungkin telah terbentuk sejak ratusan tahun lalu. Dalam artikel ini, kita akan menyelami lebih jauh tentang penemuan ini, memahami nilai sejarahnya, serta melihat bagaimana temuan ini bisa memperkaya studi sejarah dan arkeologi Indonesia.
Penemuan Arca di Ujung Kulon
Pada 4 hingga 13 Juni 2024, tim peneliti yang dipimpin oleh Profesor Agus Aris Munandar dari Universitas Indonesia melakukan survei arkeologi di Taman Nasional Ujung Kulon. Penelitian ini dilakukan untuk memahami sejarah awal kawasan tersebut sebelum menjadi taman nasional. Hasilnya, mereka menemukan dua kepala arca yang dipercaya berasal dari budaya Hindu Saiwa, serta lima batu berbentuk pion dan satu batu lulumpang. Temuan ini menjadi salah satu penemuan terpenting di Jawa Barat, karena mengungkap bukti fisik mengenai jejak budaya India di wilayah ini pada masa yang lebih awal daripada yang diduga sebelumnya.
Kepala Arca dan Signifikansinya
Salah satu temuan utama, yaitu kepala arca, dipercaya sebagai arca Kala, makhluk mitologis dalam agama Hindu yang melambangkan waktu dan kekuatan alam. Dalam tradisi Hindu, Kala sering digambarkan sebagai penjaga dan pelindung. Arca Kala biasanya ditempatkan di atas gerbang atau pintu candi sebagai simbol perlindungan dari roh jahat, menggambarkan kehadiran kekuatan gaib yang menjaga tempat suci. Penemuan ini sangat signifikan, karena menjadi bukti bahwa Taman Nasional Ujung Kulon pernah menjadi tempat yang dipengaruhi oleh budaya dan agama Hindu dari India. Kehadiran arca Kala di wilayah ini juga menunjukkan bahwa masyarakat setempat telah menerima simbolisme dan makna religius dari budaya asing sejak awal.
Batu Berbentuk Pion dan Batu Lulumpang
Selain kepala arca, ditemukan juga lima batu berbentuk pion yang mirip dengan pion dalam permainan catur. Artefak berbentuk pion ini dapat memberikan petunjuk mengenai praktik budaya atau permainan yang mungkin populer di masa tersebut. Sementara itu, batu lulumpang diperkirakan digunakan dalam berbagai aktivitas, mulai dari persiapan makanan hingga ritual. Dalam konteks arkeologi, lulumpang sering dikaitkan dengan alat pengolah bahan atau ritual keagamaan, yang memperkuat anggapan bahwa masyarakat di wilayah ini memiliki kehidupan sosial dan religius yang cukup kompleks.
Bukti Awal Pengaruh Budaya India di Jawa
Penemuan arca dan artefak lain di Ujung Kulon menjadi petunjuk bahwa pengaruh budaya India di Pulau Jawa mungkin sudah ada sebelum abad ke-8, yang sebelumnya dianggap sebagai periode awal berkembangnya budaya Hindu di Nusantara. Biasanya, bukti pengaruh India lebih banyak ditemukan di Jawa Tengah atau Jawa Timur, namun penemuan ini menunjukkan bahwa Jawa bagian barat, termasuk Ujung Kulon, juga memiliki keterkaitan dengan budaya India. Hal ini membuka wacana baru tentang jalur penyebaran pengaruh budaya India di Nusantara dan menunjukkan bahwa jalur budaya bisa mencakup lebih banyak area daripada yang sebelumnya diketahui.
Kolaborasi dan Penelitian Lanjutan