Penghormatan terhadap leluhur merupakan bagian yang tak terpisahkan dari budaya Minahasa. Masyarakat rutin melakukan ritual di Watu Pinawetengan dengan memberikan sesaji dan mengucapkan doa yang dipimpin oleh tetua adat. Ritual ini menjadi wujud rasa hormat mereka terhadap leluhur serta doa untuk mendapatkan berkah dan perlindungan bagi masyarakat Minahasa.
Upacara Pemecahan Kendi
Upacara pemecahan kendi merupakan simbol perdamaian di antara sub-etnis Minahasa. Kendi yang dipecahkan melambangkan berakhirnya konflik dan diharapkan membawa kedamaian serta keharmonisan di antara suku-suku Minahasa. Upacara ini memperlihatkan pentingnya rasa persatuan di Watu Pinawetengan sebagai tempat berdiskusi dan menyelesaikan permasalahan.
Pengucapan Syukur
Setiap tahun, masyarakat Minahasa juga mengadakan upacara pengucapan syukur di Watu Pinawetengan untuk menyampaikan rasa terima kasih atas berkat yang diterima selama setahun. Pada upacara ini, masyarakat berkumpul, berdoa, serta merayakan dengan makan bersama dan menampilkan tarian dan musik tradisional sebagai ungkapan kebahagiaan.
Pelestarian Watu Pinawetengan
Status Cagar Budaya
Watu Pinawetengan telah ditetapkan sebagai cagar budaya yang dilindungi oleh Undang-Undang No. 11 tahun 2010. Status ini memberikan perlindungan hukum terhadap situs ini dari kerusakan dan upaya modifikasi yang bisa merusak nilai sejarah dan budayanya.
Pengelolaan dan Pengawasan
Pengelolaan dan pengawasan rutin dilakukan oleh pemerintah daerah untuk menjaga situs ini tetap dalam kondisi baik. Dengan pengawasan yang ketat, ancaman terhadap Watu Pinawetengan dapat dicegah dan situs ini dapat terjaga sebagai warisan budaya yang lestari.
Edukasi dan Sosialisasi