Sebagai tempat yang dipilih untuk merundingkan pembagian wilayah dan meredam potensi konflik, Watu Pinawetengan melambangkan persatuan masyarakat Minahasa. Batu ini bukan hanya sebuah monumen fisik, melainkan juga simbol dari semangat gotong royong dan persaudaraan yang kuat di antara sembilan sub-etnis Minahasa. Melalui kesepakatan di Watu Pinawetengan, masyarakat Minahasa menjaga kedamaian dan mempererat hubungan antar etnis.
Warisan Budaya
Batu ini juga menjadi warisan budaya yang memperkenalkan sejarah dan nilai-nilai leluhur kepada generasi muda Minahasa. Melalui ukiran-ukiran dan simbol yang terpahat di Watu Pinawetengan, generasi sekarang dapat belajar dan mengenang kebesaran dan hikmah dari nenek moyang mereka. Situs ini memberi kesempatan kepada masyarakat untuk merayakan, mempelajari, dan melestarikan warisan budaya Minahasa.
Tempat Suci dan Spiritualitas
Di samping nilai sejarahnya, Watu Pinawetengan juga menjadi lokasi yang sakral bagi masyarakat Minahasa. Situs ini sering dijadikan tempat untuk berbagai upacara adat yang melibatkan penghormatan terhadap leluhur. Nilai spiritual yang terdapat di Watu Pinawetengan menjadi pengingat akan hubungan antara masyarakat Minahasa dengan alam, leluhur, serta nilai-nilai spiritual yang mereka junjung tinggi.
Upacara Adat di Watu Pinawetengan
Upacara Maengket
Maengket adalah tarian adat Minahasa yang dilakukan sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Tarian ini kerap kali dipentaskan pada perayaan besar di Watu Pinawetengan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan rasa syukur kepada Tuhan. Maengket merupakan salah satu tradisi yang menggabungkan unsur seni, budaya, dan spiritualitas.
Upacara Tulude
Tulude adalah upacara adat Minahasa yang diselenggarakan untuk menyambut tahun baru. Dalam upacara ini, masyarakat berkumpul untuk berdoa, menyajikan makanan tradisional, dan menari. Tulude menjadi momen penting bagi masyarakat Minahasa untuk mempererat tali kekeluargaan dan mengingatkan mereka akan pentingnya kehidupan berbudaya dan harmonis. Watu Pinawetengan sering menjadi lokasi penyelenggaraan upacara Tulude karena nilai sakralnya.
Ritual Penghormatan Leluhur