Bubur adalah makanan yang telah ada sejak ribuan tahun lalu dan menjadi salah satu hidangan yang paling dikenal di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Hidangan yang terbuat dari biji-bijian yang direbus hingga lembut ini memiliki sejarah panjang yang melintasi berbagai budaya, benua, dan waktu. Makanan yang pada awalnya sederhana kini telah mengalami banyak evolusi, dan variasinya dapat ditemukan di berbagai negara dan di hampir di seluruh wilayah Nusantara.
Dalam artikel ini Penulis tidak akan memberikan rekomendasi bubur yang asyik dan enak, karena pastinya sudah banyak rekan kompasianer yang membahas tentang hal tersebut. Penulis lebih memilih membahas tentang sejarah perkembangannya dan penyebarannya di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Bubur bahkan menjadi salah satu makanan favorit dengan beragam variasi, dari bubur beras yang sederhana hingga bubur dengan bumbu dan topping mewah, bubur menjadi bagian penting dalam budaya makan masyarakat kita dan seluruh dunia.
Sejarah Awal Bubur
Bubur pertama kali ditemukan di Tiongkok pada masa Dinasti Zhou, sekitar 3.000 tahun yang lalu. Dalam bahasa Tiongkok, bubur dikenal sebagai 粥 (zhou) atau “congee.” Awalnya, bubur digunakan sebagai makanan untuk penyembuhan dan bertahan hidup selama masa kekurangan bahan makanan. Bahan dasar bubur yang mudah diakses dan murah membuatnya menjadi solusi yang tepat saat terjadi kelangkaan makanan. Bubur memberikan nutrisi sekaligus mengenyangkan, sehingga menjadi makanan favorit bagi berbagai lapisan masyarakat. Bubur kemudian menyebar ke negara-negara tetangga melalui jalur perdagangan dan migrasi, di mana setiap negara menyesuaikan resepnya sesuai dengan bahan dan rempah-rempah lokal yang tersedia.
Penyebaran Bubur ke Seluruh Dunia
Bubur di Asia
Di Asia, bubur menjadi bagian tak terpisahkan dari diet harian masyarakat. Selain di Tiongkok, di Jepang ada “okayu,” bubur nasi yang biasanya disajikan dengan sayuran, daging, atau ikan. Sementara itu, di Korea, bubur disebut “juk,” yang biasanya dibuat dari berbagai biji-bijian seperti kacang hijau atau labu. Di India, “kanji” adalah bubur nasi yang sering diberikan kepada orang yang sedang sakit atau sebagai makanan bayi. Variasi bubur di Asia sangat beragam, mencerminkan kekayaan budaya dan bahan lokal di masing-masing wilayah.
Bubur di Eropa
Bubur juga berkembang di Eropa, terutama di negara-negara dengan iklim dingin. Di Inggris dan Skotlandia, bubur dikenal sebagai “porridge,” yang terbuat dari oatmeal dan biasanya dimakan untuk sarapan. Porridge menjadi pilihan makanan yang populer karena memberikan kehangatan dan energi, cocok untuk menghadapi cuaca dingin. Negara-negara Nordik juga memiliki versi bubur mereka sendiri yang disebut “grot,” yang sering disajikan dengan susu, gula, atau selai buah.
Bubur di Afrika