Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Bubur: Makanan Mendunia Berbahan Biji-Bijian yang Direbus Sejak Zaman Kuno

13 Oktober 2024   07:03 Diperbarui: 13 Oktober 2024   07:03 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Porridge Photos, Download The BEST Free Porridge Stock Photos & HD Images (pexels.com)

Bubur adalah makanan yang telah ada sejak ribuan tahun lalu dan menjadi salah satu hidangan yang paling dikenal di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Hidangan yang terbuat dari biji-bijian yang direbus hingga lembut ini memiliki sejarah panjang yang melintasi berbagai budaya, benua, dan waktu. Makanan yang pada awalnya sederhana kini telah mengalami banyak evolusi, dan variasinya dapat ditemukan di berbagai negara dan di hampir di seluruh wilayah Nusantara.

Dalam artikel ini Penulis tidak akan memberikan rekomendasi bubur yang asyik dan enak, karena pastinya sudah banyak rekan kompasianer yang membahas tentang hal tersebut. Penulis lebih memilih membahas tentang sejarah perkembangannya dan penyebarannya di seluruh dunia termasuk di Indonesia. Bubur bahkan menjadi salah satu makanan favorit dengan beragam variasi, dari bubur beras yang sederhana hingga bubur dengan bumbu dan topping mewah, bubur menjadi bagian penting dalam budaya makan masyarakat kita dan seluruh dunia.

Sejarah Awal Bubur

Bubur pertama kali ditemukan di Tiongkok pada masa Dinasti Zhou, sekitar 3.000 tahun yang lalu. Dalam bahasa Tiongkok, bubur dikenal sebaga粥 (zhou) atau “congee.” Awalnya, bubur digunakan sebagai makanan untuk penyembuhan dan bertahan hidup selama masa kekurangan bahan makanan. Bahan dasar bubur yang mudah diakses dan murah membuatnya menjadi solusi yang tepat saat terjadi kelangkaan makanan. Bubur memberikan nutrisi sekaligus mengenyangkan, sehingga menjadi makanan favorit bagi berbagai lapisan masyarakat. Bubur kemudian menyebar ke negara-negara tetangga melalui jalur perdagangan dan migrasi, di mana setiap negara menyesuaikan resepnya sesuai dengan bahan dan rempah-rempah lokal yang tersedia.

Penyebaran Bubur ke Seluruh Dunia

Bubur di Asia

Di Asia, bubur menjadi bagian tak terpisahkan dari diet harian masyarakat. Selain di Tiongkok, di Jepang ada “okayu,” bubur nasi yang biasanya disajikan dengan sayuran, daging, atau ikan. Sementara itu, di Korea, bubur disebut “juk,” yang biasanya dibuat dari berbagai biji-bijian seperti kacang hijau atau labu. Di India, “kanji” adalah bubur nasi yang sering diberikan kepada orang yang sedang sakit atau sebagai makanan bayi. Variasi bubur di Asia sangat beragam, mencerminkan kekayaan budaya dan bahan lokal di masing-masing wilayah.

Bubur di Eropa

Bubur juga berkembang di Eropa, terutama di negara-negara dengan iklim dingin. Di Inggris dan Skotlandia, bubur dikenal sebagai “porridge,” yang terbuat dari oatmeal dan biasanya dimakan untuk sarapan. Porridge menjadi pilihan makanan yang populer karena memberikan kehangatan dan energi, cocok untuk menghadapi cuaca dingin. Negara-negara Nordik juga memiliki versi bubur mereka sendiri yang disebut “grot,” yang sering disajikan dengan susu, gula, atau selai buah.

Bubur di Afrika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun