Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengenal Schadenfreude: Ketika Senang Melihat Penderitaan Orang Lain dan Menderita Saat Orang Lain Senang

29 September 2024   07:00 Diperbarui: 29 September 2024   07:04 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nelson Mandela adalah sosok inspiratif yang menunjukkan bagaimana seseorang bisa memilih untuk mengatasi perasaan negatif seperti schadenfreude dan fokus pada rekonsiliasi. Setelah menjalani 27 tahun penjara karena memperjuangkan hak-hak orang kulit hitam di Afrika Selatan, Mandela memiliki alasan kuat untuk merasa puas atas penderitaan para penindasnya. Namun, alih-alih terjebak dalam perasaan dendam, Mandela memilih untuk mempromosikan perdamaian dan persatuan. 

Salah satu tindakan simbolis yang terkenal adalah saat ia mengenakan seragam tim rugby nasional Afrika Selatan, Springboks, yang sebelumnya menjadi simbol supremasi kulit putih. Dengan langkah ini, Mandela ingin menyatukan bangsa yang terpecah oleh diskriminasi rasial. Tindakan Mandela menjadi contoh nyata bahwa dengan memilih untuk memaafkan dan merangkul semua pihak, bahkan mereka yang pernah menindas, kita dapat menciptakan perubahan sosial yang besar dan mengurangi ketegangan di masyarakat.

Kesimpulan

Schadenfreude adalah fenomena yang kompleks dan sering kali muncul tanpa disadari dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun wajar bagi manusia untuk merasakan kepuasan atas kegagalan orang lain, perasaan ini bisa berdampak buruk jika dibiarkan berkembang. Schadenfreude dapat merusak hubungan sosial, menurunkan rasa empati, dan memicu isolasi. Namun, perasaan ini bisa dikelola dengan cara-cara positif. 

Dengan membangun empati, kita belajar untuk memahami perasaan orang lain. Merayakan kesuksesan orang lain, alih-alih merasa iri, dapat menciptakan suasana yang mendukung dan lebih harmonis. Selain itu, dengan fokus pada pengembangan diri, kita dapat meminimalkan perasaan negatif dan lebih berfokus pada pencapaian pribadi. Dengan langkah-langkah ini, kita bisa mengurangi dampak negatif schadenfreude dan menciptakan lingkungan yang lebih positif serta saling mendukung.

Referensi:

Schadenfreude - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas, https://id.wikipedia.org/wiki/Schadenfreude  

Schadenfreude | Meaning, Psychology, Examples, & Facts | Britannica, https://www.britannica.com/topic/schadenfreude

Not Just a German Word: A Brief History of Schadenfreude ‹ Literary Hub (lithub.com), https://lithub.com/not-just-a-german-word-a-brief-history-of-schadenfreude/

Schadenfreude Definition & Meaning - Merriam-Webster, https://www.merriam-webster.com/dictionary/schadenfreude

Schadenfreude | Psychology Today, https://www.psychologytoday.com/us/basics/schadenfreude

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun