Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Eksperimen Harapan Dr Curt Richter, Mengeksplorasi Peran Harapan dan Ketahanan dalam Menjalani Hidup

23 September 2024   07:00 Diperbarui: 23 September 2024   07:11 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Rat Photos, Download The BEST Free Rat Stock Photos & HD Images (pexels.com-Nikolett Emmert) 

Harapan adalah suatu keyakinan bahwa keinginan kita akan terjadi atau situasi akan menjadi lebih baik di masa depan. Harapan adalah faktor penting dari kesehatan mental dan emosional, penelitian menunjukkan bahwa harapan memiliki dampak positif pada kesehatan fisik dan mental. Misalnya, pasien dengan penyakit kronis yang memiliki harapan cenderung memiliki hasil kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki harapan. Harapan adalah elemen penting dalam kehidupan manusia yang mempengaruhi berbagai aspek dari motivasi hingga kesejahteraan emosional. Ini adalah kekuatan yang membantu kita untuk terus maju dan menghadapi tantangan dengan keyakinan bahwa masa depan bisa lebih baik.

Pada tahun 1950-an, Dr. Curt Richter, seorang psikobiologis Amerika, melakukan eksperimen yang terkenal untuk mengeksplorasi peran harapan dan ketahanan dalam menjalani hidup. Eksperimen ini, yang dilakukan dengan tikus-tikus dalam kondisi yang tertekan, memberikan wawasan menarik tentang bagaimana faktor psikologis, seperti harapan, dapat mempengaruhi kemampuan makhluk hidup bertahan dalam situasi ekstrem. Walaupun eksperimen ini kontroversial karena melibatkan penyiksaan hewan, hasil yang diperoleh memberikan pelajaran penting mengenai kekuatan mental dan emosional yang mendukung kemampuan kita menghadapi kesulitan hidup.

Eksperimen Dr. Curt Richter 

Metodologi Eksperimen 

Richter melakukan eksperimen dengan menempatkan tikus-tikus domestik dan liar ke dalam ember berisi air. Tikus-tikus ini diharapkan untuk berenang tanpa henti sampai mereka kelelahan dan akhirnya tenggelam jika mereka menyerah. Richter ingin mengamati seberapa lama masing-masing kelompok bertahan dan apa yang memengaruhi perilaku mereka. Yang menarik dari eksperimen ini adalah bahwa tikus-tikus domestik, yang sudah pernah berinteraksi dengan manusia, menampilkan perilaku yang berbeda dibandingkan dengan tikus-tikus liar yang baru saja ditangkap. Tikus domestik tampak lebih mampu bertahan, sementara tikus liar cenderung menyerah lebih cepat.

Hasil Eksperimen 

1. Tikus Domestik: Tikus-tikus ini mampu berenang lebih lama, beberapa bahkan mampu bertahan selama berhari-hari sebelum akhirnya kelelahan dan tenggelam. Richter mencatat bahwa tikus domestik yang sudah pernah merasakan interaksi dengan manusia tampaknya memiliki "keyakinan" bahwa mereka mungkin akan diselamatkan, sehingga mereka terus berusaha lebih lama.

2. Tikus Liar: Tikus-tikus liar, meskipun dikenal lebih ganas dan tahan terhadap situasi ekstrem di alam, justru menyerah dalam waktu yang jauh lebih singkat, sering kali hanya dalam beberapa menit.

Temuan Utama 

Eksperimen ini mengungkapkan bahwa harapan berperan besar dalam mempengaruhi ketahanan. Richter menyimpulkan bahwa tikus domestik, yang pernah mengalami penyelamatan oleh manusia, memiliki "harapan" untuk selamat, sehingga mereka lebih bertahan lama. Sebaliknya, tikus liar, yang tidak memiliki pengalaman ini, dengan cepat menyerah pada keputusasaan dan tenggelam. Richter menduga bahwa saat tikus percaya bahwa tidak ada harapan untuk selamat, mereka berhenti berjuang, meskipun secara fisik masih mampu bertahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun