Mohon tunggu...
Andriyanto
Andriyanto Mohon Tunggu... Lainnya - Jika kamu tak menemukan buku yang kamu cari di rak, maka tulislah sendiri.

- Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh - Rasa bahagia dan tak bahagia bukan berasal dari apa yang kamu miliki, bukan pula berasal dari siapa dirimu, atau apa yang kamu kerjakan. Bahagia dan tak bahagia berasal dari pikiran kamu sendiri.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perpustakaan Ashurbanipal: Sumber Informasi Paling Berharga Tentang Peradaban Kuno Timur Tengah

12 April 2024   07:00 Diperbarui: 12 April 2024   07:03 397
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Knowledge as Power: Ashurbanipal's World's First Library (thearchaeologist.org)

-Epos Gilgamesh

Epos Gilgamesh, misalnya, adalah salah satu karya sastra paling monumental yang pernah ditemukan. Teks ini tidak hanya penting karena usianya yang sangat tua tetapi juga karena tema-temanya yang universal, seperti pencarian keabadian dan makna kehidupan. Kisah Gilgamesh, raja yang perkasa namun juga manusiawi, terus menginspirasi dan mempengaruhi sastra hingga hari ini.

-Enûma Eliš dan Mitos Adapa

Enûma Eliš, adalah kisah penciptaan Babel, memberikan wawasan tentang kosmologi dan agama Mesopotamia, menggambarkan bagaimana dewa-dewa menciptakan dunia dan menetapkan takdir umat manusia. Mitos Adapa, yang menceritakan tentang manusia pertama yang diberikan kesempatan untuk keabadian tetapi akhirnya kehilangannya, menawarkan perspektif tentang hubungan antara manusia dan dewa.

Koleksi ini juga mencakup teks-teks hukum yang memberikan gambaran tentang sistem hukum dan sosial Asyur, serta teks-teks ilmiah yang menunjukkan pengetahuan mereka tentang astronomi dan matematika. Setiap tablet adalah saksi dari keinginan untuk memahami dan mengatur dunia, serta keinginan untuk berkomunikasi dengan generasi mendatang.

Dengan demikian, Perpustakaan Ashurbanipal tidak hanya merupakan sumber informasi yang berharga tentang masa lalu tetapi juga sumber inspirasi yang abadi. Ini adalah monumen dari keinginan manusia untuk mengetahui, mengajar, dan diingat, dan sebagai warisan budaya, ia terus berbicara kepada kita melintasi milenium. Koleksi ini adalah bukti dari kecintaan Ashurbanipal pada pengetahuan dan dedikasinya untuk melestarikan kebijaksanaan bagi masa depan.

Pelestarian dan Kepentingan Tablet Tanah Liat

Tablet tanah liat dari Perpustakaan Ashurbanipal telah menantang waktu, bertahan melalui milenium untuk menceritakan kisah peradaban yang telah lama hilang. Keberadaan mereka hingga hari ini adalah bukti dari kekuatan dan ketahanan material sederhana namun luar biasa ini. Tanah liat, yang mudah dibentuk dan diukir dengan teks, menjadi media yang sempurna untuk merekam pemikiran dan pengetahuan. Ketika tablet ini terpanggang dalam kebakaran yang tidak disengaja, proses ini secara ironis memperkuat mereka, menjadikan teks yang terukir di atasnya hampir tidak bisa dihancurkan.

Proses pembakaran ini, meskipun tidak disengaja, telah memainkan peran penting dalam pelestarian teks-teks kuno. Tanpa kebakaran yang mengubah tablet mentah menjadi keramik yang keras, banyak dari teks-teks berharga ini mungkin telah hancur dan hilang selamanya. Kebakaran yang sama yang mungkin telah dianggap sebagai bencana pada saat itu, sekarang dapat dilihat sebagai berkah tersembunyi yang memungkinkan pengetahuan dari masa lalu untuk bertahan hingga masa kini.

Pentingnya tablet tanah liat ini tidak hanya terletak pada ketahanan fisik mereka tetapi juga pada nilai mereka sebagai sumber pengetahuan. Mereka adalah kunci untuk memahami bagaimana orang-orang kuno berpikir, apa yang mereka percayai, dan bagaimana mereka hidup. Setiap tablet adalah jendela ke dunia yang telah lama hilang, memberikan wawasan yang tak ternilai tentang aspek-aspek kehidupan yang beragam seperti sastra, hukum, agama, dan ilmu pengetahuan.

Dengan demikian, pelestarian tablet tanah liat ini adalah tugas yang sangat penting. Ini bukan hanya tentang menjaga potongan-potongan fisik dari sejarah tetapi juga tentang melindungi warisan intelektual yang telah membentuk peradaban kita. Mereka adalah saksi bisu dari keinginan manusia untuk merekam dan melestarikan pengetahuan, dan sebagai hasilnya, mereka terus mengajar dan menginspirasi kita berabad-abad kemudian. Kita berhutang kepada generasi mendatang untuk memastikan bahwa tablet-tablet ini, dan pengetahuan yang mereka bawa, tetap terjaga dan dapat diakses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun