Wang Zhenyi (1768-1797) adalah seorang ilmuwan dan penyair dari Dinasti Qing, yang dikenal karena kontribusinya dalam bidang astronomi dan matematika. Ia juga dikenal karena melanggar adat feodal pada masa itu yang menghalangi hak-hak perempuan dengan belajar sendiri tentang berbagai bidang ilmu pengetahuan, melakukan perjalanan ke berbagai tempat, dan menulis karya-karya ilmiah yang mengesankan. Ia merupakan salah satu tokoh wanita paling berpengaruh dalam sejarah ilmu pengetahuan Tiongkok, dan sumber inspiratif bagi ilmuwan wanita penerusnya.
Latar Belakang  dan Pendidikan
Wang Zhenyi lahir pada tahun 1768 di Jiangning (sekarang Nanjing), pada masa Dinasti Qing. Ia berasal dari keluarga intelektual yang memiliki banyak koleksi buku. Ia belajar banyak hal dari kakek, nenek, dan ayahnya, seperti astronomi, matematika, geografi, kedokteran, dan puisi. Ia juga belajar menunggang kuda, memanah, dan seni bela diri dari istri seorang jenderal Mongolia.
Pada usia 14 tahun, ia mengikuti kakeknya yang meninggal ke Jilin, dekat Tembok Besar Tiongkok, dan tinggal di sana selama lima tahun. Di sana, ia membaca banyak buku dari perpustakaan kakeknya dan memperluas pengetahuannya.
Pada usia 16 tahun, ia melakukan perjalanan ke selatan Sungai Yangtze bersama ayahnya, dan mengunjungi berbagai tempat seperti Shaanxi, Hubei, dan Guangdong. Ia kembali ke  Beijing dan banyak mengunjungi situs bersejarah. Pengalamannya ini sangat mempengaruhi puisi-puisi karyanya yang menggambarkan keindahan alam dan keadaan sosial.
Pada usia 18 tahun, ia berteman dengan para sarjana wanita di Jiangning melalui puisi-puisinya, dan mulai fokus pada studinya di bidang astronomi dan matematika. Kebanyakan ilmunya ia dapatkan dengan belajar sendiri.
Pada usia 25 tahun, ia menikah dengan Zhan Mei, seorang sarjana dan pejabat pemerintah. Ia menjadi lebih dikenal karena puisi, matematika, dan astronominya. Ia bahkan mengajar beberapa siswa laki-laki.
Prestasi di Bidang Astronomi dan Matematika
Wang Zhenyi menulis beberapa artikel ilmiah yang menjelaskan fenomena langit, seperti gerak ekuinoks, gerhana matahari, dan gerhana bulan. Ia juga membuat model sederhana dengan cermin, lampu, dan bola untuk mendemonstrasikan bagaimana gerhana terjadi. Ia juga membandingkan pengetahuan astronomi Tiongkok dan Barat, dan mengadopsi pendekatan komparatif dalam penelitiannya. Ia juga mengembangkan sistem kalender Tiongkok dengan mengukur bintang-bintang untuk menjelaskan tata surya.
Ia menulis beberapa buku tentang matematika, seperti The Simple Principles of Calculation dan The Musts of Calculation. Ia menguasai berbagai cabang matematika, seperti aljabar, geometri, dan trigonometri. Ia juga menyelesaikan beberapa masalah matematika yang sulit, seperti menentukan panjang busur lingkaran, menghitung volume bola, dan menyelesaikan persamaan kuadrat.