Hongkong adalah salah satu kota paling modern dan maju di dunia, tetapi di balik kemegahan dan kecanggihannya, terdapat sekelompok orang yang hidup dengan cara yang berbeda dari kebanyakan penduduknya. Mereka adalah salah satu penduduk asli Hongkong, atau yang dikenal sebagai orang-orang Hakka.
Siapa itu Orang-orang Hakka?
Orang-orang Hakka adalah salah satu sub-etnik Han yang tersebar di berbagai provinsi di Tiongkok, seperti Guangdong, Fujian, Jiangxi, Hunan, dan Sichuan. Nama Hakka berarti "orang tamu", karena mereka diyakini berasal dari dataran tengah Tiongkok dan kemudian bermigrasi ke selatan akibat perang dan bencana alam. Orang-orang Hakka memiliki bahasa, budaya, dan tradisi yang berbeda dari etnik Han lainnya.
Di Hongkong, orang-orang Hakka merupakan salah satu kelompok penduduk asli yang mendiami wilayah “Daerah Baru” sejak abad ke-13. Mereka hidup di desa-desa yang dibangun dengan gaya arsitektur khas Hakka, yaitu rumah-rumah persegi panjang yang dikelilingi oleh tembok tebal untuk melindungi mereka dari serangan bajak laut dan perampok. Rumah-rumah ini disebut sebagai walled villages (desa berdinding).
Bagaimana Sejarah Orang-orang Hakka di Hongkong?
Orang-orang Hakka pertama kali datang ke Hongkong pada abad ke-13, ketika mereka mencari tanah baru untuk bercocok tanam setelah mengalami kelaparan dan konflik di Tiongkok daratan. Mereka menetap di wilayah “Daerah Baru”, yang saat itu masih berupa hutan belantara dan rawa-rawa. Mereka membuka lahan dengan membakar pepohonan dan mengeringkan rawa-rawa untuk membuat sawah dan ladang.
Orang-orang Hakka kemudian bersaing dengan kelompok penduduk asli lainnya, yaitu orang-orang Punti, yang merupakan keturunan dari etnik Han yang datang lebih awal ke Hongkong. Orang-orang Punti mengklaim hak atas tanah dan sumber daya di “Daerah Baru”,, dan sering terjadi pertikaian antara kedua kelompok ini. Pada tahun 1898, pemerintah Inggris menyewa New Territories dari Dinasti Qing untuk memperluas wilayah koloninya di Hongkong. Pemerintah Inggris kemudian mengakui hak-hak adat orang-orang Hakka dan Punti sebagai penduduk asli, dan memberikan mereka status khusus dalam hal kepemilikan tanah, perpajakan, dan perwakilan politik.
Apa Saja Budaya dan Tradisi Orang-orang Hakka di Hongkong?
Orang-orang Hakka di Hongkong memiliki budaya dan tradisi yang kaya dan unik, yang mencerminkan identitas mereka sebagai orang tamu yang beradaptasi dengan lingkungan baru. Beberapa contoh budaya dan tradisi mereka adalah:
- Bahasa: Bahasa Hakka adalah salah satu dialek Tionghoa yang memiliki banyak varian sesuai dengan daerah asal penuturnya. Bahasa Hakka di Hongkong memiliki pengaruh dari bahasa Kantonis, bahasa resmi di Hongkong, dan bahasa Inggris, bahasa kolonial di Hongkong. Bahasa Hakka di Hongkong juga memiliki beberapa kata pinjaman dari bahasa Melayu dan Portugis, yang menunjukkan hubungan dagang antara orang-orang Hakka dengan pedagang asing.