Taman Hutan Nasional Zhangjiajie adalah salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi jika kamu berada di Tiongkok. Taman ini memiliki banyak keunikan dan pesona yang akan membuat kamu terpesona. Taman ini merupakan taman hutan nasional pertama yang diresmikan di Tiongkok pada tahun 1982. Taman ini juga menginspirasi pembuatan salah satu latar di film Avatar, yaitu Hallelujah Mountains, yang tampil melayang di Planet Pandora. Taman ini terkenal dengan "lautan" karst yang berbentuk lancip atau memanjang seperti tiang, yang jumlahnya lebih dari 300 buah dan ketinggiannya bervariasi. Taman ini juga memiliki habitat unik yang terdiri dari beragam ekosistem seperti badan air, tebing, lembah, dan hutan yang mendukung berbagai macam spesies hewan dan tumbuhan, seperti burung, salamander raksasa, dan monyet rhesus. Taman ini juga menawarkan berbagai aktivitas unik dan menantang, seperti naik lift outdoor tertinggi di dunia, berjalan kaki di Skywalk, melewati jembatan kaca, dan melihat monyet-monyet.
Sejarah Taman Hutan Nasional Zhangjiajie
Taman Hutan Nasional Zhangjiajie terletak di Kota Zhangjiajie, utara Provinsi Hunan, Tiongkok. Nama Zhangjiajie berasal dari nama keluarga Zhang, yang merupakan salah satu penduduk asli di daerah ini. Taman ini memiliki luas sekitar 480 km persegi, dan merupakan bagian dari Kawasan Pemandangan Wulingyuan, yang terdiri dari empat taman nasional lainnya, yaitu Suoxiyu Nature Reserve, Tianzi Mountain Nature Reserve, Yangjiajie Scenic Area, dan Tianmen Mountain National Forest Park. Kawasan Pemandangan Wulingyuan telah ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1992, karena memiliki nilai alam, budaya, dan estetika yang tinggi.
Taman Hutan Nasional Zhangjiajie memiliki sejarah yang panjang dan kaya. Menurut legenda, taman ini dulunya adalah tempat tinggal para dewa dan peri, yang hidup damai dan harmonis dengan alam. Salah satu dewa yang terkenal adalah Liu Hai, yang dikenal sebagai dewa kekayaan dan kesenangan. Ia sering bermain-main dengan seekor katak emas yang menjadi temannya. Suatu hari, ia bertemu dengan seorang gadis cantik bernama He Xiangu, yang merupakan salah satu dari Delapan Dewa Abadi. Ia jatuh cinta pada pandangan pertama, dan berusaha untuk mendekatinya. Namun, He Xiangu menolak cintanya, karena ia ingin menjaga kesucian dan kesederhanaannya. Liu Hai pun merasa kecewa dan marah, dan memutuskan untuk meninggalkan taman ini. Ia membawa katak emasnya dan terbang ke langit. Namun, di tengah perjalanan, ia kehilangan pegangan pada katak emasnya, dan katak itu jatuh kembali ke taman. Katak itu menimbulkan gelombang besar yang menghancurkan sebagian besar taman, dan meninggalkan bekas-bekas yang menjadi karst-karst yang kita lihat sekarang.
Selain legenda, taman ini juga memiliki sejarah yang nyata dan bersejarah. Taman ini pernah menjadi tempat perjuangan rakyat Tiongkok melawan penjajahan asing dan rezim feodal. Pada tahun 1928, Zhang Xueliang, seorang jenderal yang dikenal sebagai "Pangeran Timur Laut", memimpin pasukannya untuk melawan pemberontakan yang dipicu oleh Kuomintang. Ia memilih taman ini sebagai basis operasinya, karena taman ini memiliki kondisi geografis yang sulit dan strategis. Ia juga membangun beberapa fasilitas militer, seperti markas, barak, dan benteng di taman ini. Beberapa di antaranya masih dapat dilihat hingga sekarang, seperti Benteng Huangshi, yang terletak di puncak Gunung Huangshi, salah satu gunung tertinggi di taman ini.
Taman ini juga menjadi saksi bisu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Tiongkok. Pada tahun 1971, Tiongkok berhasil meluncurkan satelit pertamanya, yang bernama Dongfanghong-1. Satelit ini mengirimkan sinyal radio yang dapat didengar oleh seluruh dunia, yang berbunyi "Dongfanghong, Dongfanghong, China's satellite is the best". Sinyal ini juga dapat ditangkap oleh sebuah stasiun pemantau di taman ini, yang bernama Stasiun Pemantau Satelit Zhangjiajie. Stasiun ini dibangun pada tahun 1969, dan merupakan salah satu dari empat stasiun pemantau satelit pertama di Tiongkok. Stasiun ini memiliki peran penting dalam mendukung program luar angkasa Tiongkok, dan masih beroperasi hingga sekarang.
Pemandangan Taman Hutan Nasional Zhangjiajie
Salah satu daya tarik utama dari Taman Hutan Nasional Zhangjiajie adalah pemandangannya yang luar biasa dan menakjubkan. Taman ini terkenal dengan formasi batuan karst yang menjulang tinggi seperti tiang-tiang raksasa, yang tersebar di seluruh area taman. Jumlah formasi batuan ini mencapai lebih dari 300 buah, dengan ketinggian yang berbeda-beda. Formasi batuan ini terbentuk karena proses alam yang berlangsung selama jutaan tahun, yang menggerus batuan kapur yang ada di taman ini. Formasi batuan ini memiliki nama-nama yang khas dan bermakna, seperti "Avatar Hallelujah Mountain", "One Dangerous Step to Heaven", "Five Fingers Peak", dan "Monkey King Playing with the Water". Formasi batuan ini juga memiliki legenda dan cerita yang menarik, seperti "The First Bridge Under Heaven", yang merupakan sebuah formasi batuan yang membentuk jembatan alami di antara dua tebing, dan diyakini sebagai tempat pertemuan antara Niu Lang dan Zhi Nu, dua kekasih yang terpisah oleh Sungai Perak.
Selain formasi batuan karst, taman ini juga memiliki pemandangan yang beragam dan indah, seperti badan air, tebing, lembah, dan hutan. Taman ini memiliki beberapa danau yang bersih dan tenang, seperti Danau Jinbian, Danau Baofeng, dan Danau Tianzi. Taman ini juga memiliki beberapa sungai yang mengalir dengan deras dan riang, seperti Sungai Jinbian, Sungai Suoxi, dan Sungai Yangjiajie. Taman ini juga memiliki beberapa air terjun yang megah dan menawan, seperti Air Terjun Huanglong, Air Terjun Baizhang, dan Air Terjun Shentang. Taman ini juga memiliki beberapa tebing yang curam dan menantang, seperti Tebing Tianmen, Tebing Tianzi, dan Tebing Yangjiajie. Taman ini juga memiliki beberapa lembah yang dalam dan misterius, seperti Lembah Enam, Lembah Tujuh, dan Lembah Sembilan. Taman ini juga memiliki beberapa hutan yang hijau dan subur, seperti Hutan Huangshi, Hutan Yangjiajie, dan Hutan Tianmen.
Taman ini juga memiliki keanekaragaman hayati yang luar biasa, yang mencakup berbagai macam spesies hewan dan tumbuhan. Taman ini memiliki lebih dari 500 spesies hewan, yang sebagian besar adalah hewan langka dan dilindungi, seperti burung, salamander raksasa, dan monyet rhesus. Taman ini juga memiliki lebih dari 3.000 spesies tumbuhan, yang sebagian besar adalah tumbuhan endemik dan khas, seperti pohon Merpati, pohon kastanye Cina, dan bunga azalea. Taman ini juga memiliki beberapa spesies jamur yang unik dan berwarna-warni, seperti jamur kuning, jamur merah, dan jamur biru. Taman ini juga memiliki beberapa spesies serangga yang menarik dan beragam, seperti kupu-kupu, lebah, dan capung.