Kuil Shaolin adalah sebuah kuil Buddha yang terkenal dengan seni bela diri Kung Fu Shaolin. Kuil ini berada di Gunung Song, provinsi Henan, Tiongkok. Kuil ini didirikan pada abad ke-5 oleh seorang biksu India bernama Batuo atau Buddhabhadra. Kuil ini juga menjadi pusat pembelajaran filosofi Zen yang dibawa oleh Bodhidharma, seorang biksu India lainnya yang datang pada abad ke-6. Kuil Shaolin memiliki sejarah panjang dan kaya yang melibatkan banyak legenda, konflik, dan prestasi. Kuil Shaolin sekarang adalah sebuah tempat wisata yang menarik banyak pengunjung dari dalam dan luar negeri. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang sejarah, beladiri, dan keadaannya sekarang dari Kuil Shaolin.
Sejarah Kuil Shaolin
Kuil Shaolin didirikan pada abad ke-5 oleh seorang biksu India bernama Batuo atau Buddhabhadra atau lebih dikenal dengan sebutan Bodhidharma, yang mendapat dukungan dari Kaisar Xiaowen dari dinasti Wei Utara. Kuil ini berlokasi di Gunung Song, provinsi Henan, Tiongkok. Kuil ini menjadi tempat pembelajaran dan pengembangan seni bela diri Kung Fu Shaolin, yang menggabungkan teknik fisik, mental, dan spiritual. Kung Fu Shaolin tidak berasal dari Kuil Shaolin, tetapi sudah ada sebelumnya di Tiongkok. Kuil Shaolin hanya menjadi salah satu tempat yang mengembangkan dan menyempurnakan seni bela diri ini. Kung Fu Shaolin dipengaruhi oleh berbagai aliran dan gaya seni bela diri Tiongkok, seperti Tai Chi, Bagua, Xing Yi, dan lainnya.
Kuil Shaolin juga menjadi pusat filosofi Zen, yang dibawa oleh Bodhidharma, seorang biksu India lainnya yang datang pada abad ke-6. Bodhidharma mengajarkan metode meditasi dan latihan fisik yang menjadi dasar dari Shaolin kungfu. Ia juga dianggap sebagai patriark pertama Tiongkok dalam garis keturunan Buddha. Ia dikenal sebagai Dámó di Tiongkok dan sebagai Daruma di Jepang. Ia juga dikatakan telah menembus dinding gua dengan tatapannya saat bermeditasi, dan meninggalkan bayangan tubuhnya di dinding kuil. Ia juga dianggap sebagai guru dari Huike, biksu Shaolin yang menjadi murid dan penerus pertamanya.
Kuil Shaolin memiliki sejarah yang panjang dan kaya, yang melibatkan banyak legenda, konflik, dan prestasi. Kuil Shaolin pernah berperan dalam berbagai peristiwa sejarah Tiongkok, seperti melawan penjajah Mongol dan Manchu, membantu pendiri Dinasti Ming, dan berpartisipasi dalam Revolusi Boxer. Kuil Shaolin juga pernah mengalami beberapa kali penghancuran dan pembangunan kembali, akibat serangan tentara, bencana alam, atau kebakaran. Kuil Shaolin yang ada sekarang adalah hasil dari renovasi yang dimulai pada tahun 1980-an dengan bantuan pemerintah Tiongkok dan organisasi Buddha internasional.
Kuil Shaolin juga memiliki banyak tokoh dan legenda yang terkenal di dunia seni bela diri, seperti Tai Djin, seorang pria yang menderita hipertrikosis, yaitu kondisi di mana tubuhnya ditumbuhi rambut tebal seperti serigala. Ia diselamatkan oleh biksu Shaolin dari keluarganya yang menganggapnya sebagai setan. Ia kemudian menjadi salah satu seniman bela diri terhebat di Tiongkok pada abad ke-19. Tokoh lain yang terkenal adalah Liu Bei, Guan Yu, dan Zhang Fei, tiga saudara angkat yang menjadi pendiri Kerajaan Shu Han pada masa Tiga Kerajaan. Mereka pernah berlatih di Kuil Shaolin dan menghormati biksu Shaolin sebagai guru mereka. Tokoh fiksi yang terkenal adalah Wong Fei Hung, seorang ahli Kung Fu yang menjadi pahlawan rakyat dan tokoh utama dalam banyak film dan serial televisi.
Beladiri Kuil Shaolin
Beladiri Kuil Shaolin adalah beragam dan bervariasi, tergantung pada aliran, guru, dan generasi yang mengajarkannya. Namun, secara umum, beladiri Kuil Shaolin dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu:
- Kung Fu Shaolin, yang merupakan seni bela diri yang mengutamakan teknik fisik, seperti pukulan, tendangan, kuncian, lemparan, dan senjata. Kung Fu Shaolin memiliki banyak gaya dan jurus yang berbeda-beda, seperti Kung Fu Shaolin Utara, Kung Fu Shaolin Selatan, Kung Fu Shaolin Lima Hewan, Kung Fu Shaolin 18 Senjata, dan lainnya. Kung Fu Shaolin juga menggabungkan teknik keras dan lunak, serta penggunaan energi chi atau qi dalam pertarungan.
- Wushu Shaolin, yang merupakan seni bela diri yang mengutamakan teknik mental, seperti meditasi, pernapasan, dan konsentrasi. Wushu Shaolin bertujuan untuk mencapai keselarasan antara tubuh, pikiran, dan jiwa, serta untuk mengembangkan kebijaksanaan dan kebajikan sesuai dengan ajaran Buddha. Wushu Shaolin juga meliputi filosofi Zen, yang dibawa oleh Bodhidharma, seorang biksu India yang datang ke Kuil Shaolin pada abad ke-6.