Pada tahun 1958, pemimpin komunis China, Mao Zedong, meluncurkan kampanye "Lompatan Besar ke Depan" yang bertujuan untuk meningkatkan produksi pangan dan industri di China dalam waktu singkat. Namun, kampanye ini ternyata menjadi bencana ekonomi dan sosial yang menewaskan jutaan orang akibat kelaparan dan kekurangan gizi. Salah satu penyebab utama dari bencana ini adalah pemusnahan burung gereja yang dilakukan oleh Mao Zedong dan rakyat China.
Mengapa Mao Zedong Ingin Memusnahkan Burung Gereja?
Burung gereja adalah salah satu jenis burung yang banyak hidup di China. Burung gereja memiliki tubuh yang kecil, bulu yang coklat atau abu-abu, dan paruh yang pendek dan tebal. Burung gereja biasanya hidup berkelompok dan bersarang di atap rumah, gedung, atau pohon. Burung gereja memakan biji-bijian, serangga, buah-buahan, dan makanan sisa manusia.
Mao Zedong menganggap burung gereja sebagai hama yang terlalu banyak memakan biji-bijian, terutama padi, yang seharusnya menjadi makanan rakyat. "Burung-burung itu, telah menghalangi perkembangan ekonomi Republik Rakyat China," ujar Mao Zedong. Maka, pada bulan Maret 1958, Mao Zedong memerintahkan rakyat China untuk membasmi semua burung gereja yang ada di China.
Bagaimana Cara Rakyat China Memusnahkan Burung Gereja?
Rakyat China melakukan berbagai cara untuk memusnahkan burung gereja. Mereka menggunakan senjata api, panah, batu, tongkat, cambuk, kipas angin, petasan, lonceng, gendang, panci, pengeras suara, dan alat-alat bising lainnya untuk menembak, melempar, memukul, mengusir, atau mengganggu burung gereja agar tidak bisa mendarat atau beristirahat. Mereka juga merusak atau membakar sarang-sarang burung gereja dan membunuh telur-telur atau anak-anak burung gereja yang ada di dalamnya. Mereka bahkan menggunakan jaring-jaring besar untuk menangkap atau menjebak burung gereja yang terbang di udara.
Pemusnahan burung gereja ini dilakukan secara massal dan terorganisir oleh pemerintah China. Pemerintah China memberikan insentif atau penghargaan kepada orang-orang atau kelompok-kelompok yang berhasil membunuh banyak burung gereja. Pemerintah China juga membuat laporan-laporan statistik tentang jumlah burung gereja yang dibunuh setiap hari atau setiap minggu. Pemerintah China bahkan mengadakan upacara-upacara perayaan atau pameran-pameran mayat-mayat burung gereja untuk menunjukkan prestasi mereka.
Apa Akibat dari Pemusnahan Burung Gereja Terhadap Ekosistem dan Kesehatan Manusia?