Sebagai penghubung antara karyawan dan perusahaan, Team HR merupakan “Benteng” pertama dalam menghadapi permasalahan. Seringkali pengolahan data gaji yang tidak efisien menimbulkan pemikiran “Hari Ini Pembayaran Gaji Siapkan Staminamu Besok”.
Mengapa demikian?
Karena ditanggal-tanggal tersebut rawan terjadinya “serangan” dari karyawan yang histeris dengan gaji mereka seperti serangan komplain, serangan pertanyaan, yang bisa berujung pada serangan jantung team HR.
Berikut beberapa penyebab dan cara melindungi anda dari terjadinya “Serangan”:
1. Pekerjaan yang menggunung di akhir bulan
Lakukan pembagian rentang pengumpulan dan pengecekan data menjadi dua mingguan, mingguan, ataupun harian tergantung banyaknya data yang harus dikerjakan. Hal ini akan membuat beban pekerjaan terbagi dan tidak menumpuk di akhir bulan semua yang berdampak pada akurasi pekerjaan yang lebih baik.
Contoh jadwal pengecekan data mingguan untuk cut off 26 Februari sampai 25 Maret dan pembayaran gaji ditransfer tanggal 28 Maret.
2. Ketentuan HR yang kurang jelas
Oleh karena itu, semua ketentuan yang diterapkan perusahaan harus dicatat secara jelas dan tegas pada sebuah dokumen(seperti peraturan perusahaan/peraturan kerja bersama) yang dimengerti oleh setiap karyawan yang bekerja.
Sebagai contoh:
PT. XYZ menerapkan potongan telat, yang dipotong setelah telat lebih dari 15 menit dalam satu hari. Dimana tarif potongan per menit akan bertambah setiap kelipatan 15 menit. Namun pada penjelasan yang tertulis dalam peraturan, tidak disebutkan besar tarif yang dikenakan untuk setiap menitnya. Hal ini tentu akan menyebabkan kerancuan bagi karyawan sebagai penerima sanksi. Akan lebih baik jika PT. XYZ mencatat secara detail tentang teknis penerapan aturan tersebut termasuk tarif potongan permenitnya.