Dari Podcast ini, di mana sebagai narasumber utama yakni Pdt. Dr. Mehamad W. Tarigan saya belajar beberapa hal terkait memaknai Minggu Zending GBKP. Pertama, jika menjadi seorang misionaris haruslah hidup sederhana, dengan meninggalkan segala sesuatu yang selama ini membahagiakan kita, seperti Harus kekayaan, bahkan 'keluarga sekalipun,' pekerjaan, gelar, singkatnya zona nyaman kita.. Kedua, jadilah misionaris yang SETIA DAN TAAT kepada Allah yang telah memanggil dan mengurus. Jangan jadi penghianat tatkala diutus untuk mengabarkan Injil di suatu tempat baik kota maupun pedalaman. Jika Tuhan sudah memanggil, Dia juga yang menyertai hingga akhir zaman (Mat. 28:19-20). Ketiga, Haruslah memberdayakan tamatan STT yang 'gagal' menjadi Vikar di suatu gereja, termasuk GBKP, dan hemat saya juga di GKPS haruslah demikian. Agar para tamatan STT yang sudah merelakan dirinya mempelajari seputar teologi tidak menjadi dan merasa 'dibiarkan' begitu saja, namun diberdayakan sebagai pelayan dalam suatu lembaga gereja...
Miris sekali menurut saya, apabila Gereja mengacuhkan begitu saja para tamatan STT tatkala gagal diterima menjadi Vikaris dalam Gereja. Jangan-jangan, apabila mereka tidak diberdayakan sebagaimana adanya, para tamatan itu bisa saja pindah Gereja atau bahkan membentuk Gereja baru? Atau malah pindah profesi menjadi pengusaha atau petani? Mungkin saja. Pdt. Dr. M.W. Tarigan sangat menekankan hal demikian. Sekiranya, setelah tamat STT baik yang menjadi Magang, Detaser, diberdayakan sebagai pelayan dalam Gereja, sebab Ladang Sudah MENGUNING, namun pekerja sedikit. Beliau juga menandaskan agar setiap jemaat atau Lembaga Gereja tertentu, termasuk GKPS dalam hemat saya saling topang menopang dalam doa khususnya dalam dana. Dana sangat dibutuhkan dalam mengabarkan Injil, khususnya di Pedesaan atau pedalaman..Oleh karena itu, Gereja saat ini haruslah berbenah diri dengan mulai membuka diri kepada para tamatan STT yang gagal diterima menjadi Vikaris. Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H