Memiliki penampilan yang menarik atau bagus itu adalah keinginan semua orang. Tidak ada orang yang mengingini penampilan yang jelek, buruk, bahkan tidak menarik. Di mulai dari baju, celana, yang dipakai, topi, jas, blazer yang memanjakan mata orang ketika melihatnya. Penampilan secara fisik, yang berarti itu pakaian dan sebagainya, merupakan hal yang diharuskan oleh banyak orang.Â
Diharuskan yang dimaksud di sini adalah kemauan untuk tampil beda dengan orang lain. Ada orang berpendapat bahwa penampilan itu adalah hal yang penting dalam hidup keseharian.
Asumsi semacam itu tidaklah salah, setiap manusia berhak memberi pandangan. Namun, yang menjadikan itu salah adalah ketika penampilan itu dijadikan prioritas bahkan gaya hidup. Penampilan bukan gaya hidup, namun kebutuhan untuk menjalani hidup. Yang namanya gaya hidup adalah proses hidup. Proses hidup itulah yang dimaksud dengan gaya hidup, bukan penampilan yang tampak dari luar saja.Â
Menyikapi hal seperti itu, saya pribadi melihat bahwa penampilan itu bukanlah sesuatu yang harus di prioritaskan. Seadanya saja, berarti apa yang ada itu saja dikenakan. Bukan malah memaksa, bukan malah terpaksa bahkan dipaksa. Berpenampilan seadanya itu merupakan wujud nyata siapa kita sebenarnya. Tak mesti memiliki asumsi bahwa "aku harus lebih hebat, bagus, menarik, dll" daripada dia. Hilangkan itu.Â
Berpenampilan seadanya, artinya juga tidak ada rasa keirihatian terhadap orang lain. Karena penampilan yang dikenakan adalah penampilan kita seadanya. Karena tentang kesiapaan kita, tidak terlihat dari penampilan kita yang begitu bagus (demi popularitas), namun dari hati, dari cara kita mengasihi sesama. Semoga memberkati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H