Mohon tunggu...
Andri Sbr
Andri Sbr Mohon Tunggu... Administrasi - Saung Tulis

Violet yang tegang

Selanjutnya

Tutup

Catatan

PLN, Kawan atau Lawan?

17 Oktober 2014   08:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:42 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kehadiran listrik di bumi sangat membantu kemajuan peradaban manusia. Semenjak ditemukan listrik, teknologi yang berkaitan dengan penggunaan arus listrik pun semakin berkembang. Bahkan bisa dikatakan saat ini listrik adalah kebutuhan pokok bagi setiap manusia. Di Indonesia, PT. PLN dipercayakan untuk menjalankan dan mengelola penyediaan listrik disebagian besar wilayah Indonesia. Dengan usia PLN saat ini yang sudah memasuki 69 tahun, PLN diharapkan dapat memberikan pelayanan yang terbaik dan terdepan. Listrik untuk kehidupan yang lebih baik, itu merupakan salah satu slogan yang dikedepankan PLN. Walau dalam kenyataannya masih banyak bencana yang diakibatkan karena berantakannya instalasi listrik yang ada di rumah-rumah penduduk, bahkan di gardu listriknya sekalipun. Ketika bencana kebakaran melanda, maka yang terjadi adalah saling mengkambinghitamkan satu sama lain. Jangankan dirumah penduduk, bahkan gardu-gardu yang sudah mendapat perawatan dari petugas PLN pun pernah mengalami kebakaran. Apalagi rumah penduduk yang bervariasi tingkat pendidikan dan pengetahuannya tentang aliran listrik. Ini menjadi tantangan bagi PLN untuk menyiasati keadaan ini. Kerja, kerja, kerja, merupakan motto yang juga sempat saya dengar digadang-gadang oleh PT. PLN. Namun, tak cukup hanya bekerja tanpa memandang profesionalitas dan etika pekerjaan. Masyarakat perkampungan sering menjadi korban praktek percaloan yang dilakukan oleh oknum pegawai PLN. Saat pemasangan instalasi listrik pertama kali, masyarakat tak jarang harus menyodorkan "amplop" agar proses instalasi dilakukan dengan cepat. Dengan kata lain, masyarakat harus membayar lebih dari jumlah yang ditentukan agar rumahnya dapat dijadikan aliran listrik. Mitra PLN dalam menjalankan tugas keseharian hendaknya memiliki integritas dan mengerti akan visi dan misi PLN. Ada beberapa ide sederhana yang ingin saya bagi kepada PLN dalam rangka lomba blog ini. Pertama, PLN melakukan patroli kerumah penduduk untuk memastikan instalasi aliran listrik setidaknya satu kali dalam sebulan. Setidaknya ini mengurangi resiko bencana yang dapat ditimbulkan karena aliran listrik. Kedua, walaupun hanya pekerja harian, PLN harus memastikan bahwa pekerja hariannya memiliki integritas dalam melaksanakan tugas. Dalam konteks ini saya menyarankan agar PLN melengkapi pegawainya dengan ID. (Walaupun hanya pekerja harian) Ketiga, menindak tegas masyarakat yang melakukan pelanggaran penyalahgunaan aliran listrik, juga menindak tegas pegawai yang melakukan pembiaran atas hal tersebut. Selamat ulang tahun PLN, jika kau tak bekerja dengan baik, maka kau akan menjadi lawan. Begitu juga denganku. Terima kasih atas usahamu menerangkan bumi Indonesia. Terima kasih buat BlogDetik yang sudah bekerja sama dengan PLN dalam perlombaan blog ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun