Mohon tunggu...
Andri Samudra Siahaan
Andri Samudra Siahaan Mohon Tunggu... Petani - Menulis salah satu metode perjuangan.

Petani dan Peternak, Alumni Teknologi Hasil Pertanian andrishn85@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerita Fabel: Ketika Jalu Jadi Raja Hutan

7 Januari 2021   18:40 Diperbarui: 7 Januari 2021   18:52 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://hobiternak.com/jenis-ayam-kate-bagus/

Didalam hutan tropis terjadilah sebuah perdebatan dalam menentukan siapa pemimpin dalam kerajaan binatang. Saat itu yang menjadi kandidat kuataada beberapa binatang. Jalu seekor ayam kate mewakili bangsa unggas, Iger Seekor Harimau Mewakili bangsa mamalia, kemudian si Uya seekor buaya dari bangsa reptil.

Lobi-lobi politik saat itu sangat alot setiap tokoh mengeluarkan argumentasinya masing-masing dalam upaya memenangkan hati warga hutan. Jalu sebagai seekor ayam memprogramkan perlindungan warga dengan peningkatan peranan udara dalam sisem telekomunikasi, pertahanan dan perdagangan. Tidak mau kalah Iger pun menyusun program pemenuhan pangan dan jasa serta basis pertahanan didaratan. 

Si Uya pun tak  tak mau kalah dengan menarik simpati masyarakat dengan mengirim timsesnya yang sebagian besar hewan melata keseluruh warga hutan dengan program berbasiskan permberdayaan sungai. Saat itu Uya juga sudah sangat menyadari jika ia sulit memenangkan konstelasi politik saat itu. Karena hutan itu hanya dilalui oleh sebuah sungai dan tidak memiliki banyak  warga sungai yang mendukungnya sedangkan didarat dia hanya memiliki warga reptil yang tidak begitu besar jumlahnya.

Diudara Uya menyadari dia sudah kalah dalam hal telekomunikasi, didarat iya juga terlalu lambat untuk berjalan. Setelah berkonsulatasi dengan penasihat politiknya maka ia pun sepakat untuk mengajukan koalisi agar mendapat posisi setidaknya wakil presiden hutan. 

Kemudian uya pun mencoba menganalisa kekuatan dari kompetitornya si jalu dan Iger yang memiliki kekuatan yang seimbang. Disatu sisi Uya masih ingat sakithatinya kepada kancil sang penasehat Iger yang pernah menipunya mentah-mentah, saat menjanjikan makanan pada warga buaya dari raja sulaiman. dan kenyataannya malah  menggunakan seluruh warga buaya untuk diloncati menjadi jembatan ketika akan menyebrang. Dendam itu menjadi begitu membekas bagi seluruh warga buaya hingga saat ini. 

https://asset.kompas.com/
https://asset.kompas.com/
Uya lalu mengutus boa (Ular) dan Tek tok (Tokek) untuk bernegosiasi dengan Jalu. Boa dan Tek tok pun datang kerumah aspirasi Jalu dan melakukan negosiasi. Melihat peluang tersebut Jalu sang ayam kate pun langsung menerima niatan Uya untuk berkoalisi.

Iger memang kandidat yang sangat kuat saat itu karena memiliki timses yang sangat lengkap, Diudara ia memiliki lawar yang sering mengerahkan anggotanya melakukan kampanye gelap, diair ia memiliki rang-rang yang mampu melakukan kampanye basah dan didukung tim kancil yang sangat cerdik dirimba raya.

Jalu dan Uya pun bersepakat untuk dapat mengalahkan Iger dalam memenangkan konstelasi politik rimba. Mereka sadar benar akan kekuatan Iger yang didukung kancil yang dijuluki sengkuni rimba raya.  Strategi cerdas pun mereka lakukan untuk melawan Iger dan semua strateginya.

Saat Lawar dan pasukan kelelawarnya menyebarkan hoax dimalam hari, Team tek tok (Tokek) dan Burhan (Burung Hantu)  mengklarifikasi semua berita miring saat itu juga. Begitu juga saat Rang-rang mengggunakan kampanye basah, Entok dan bebek berenang disekitarnya dan memutus pergerakan mereka. Didaratan warga, ular, biawak, dan  kadal  terus mendukung Jalu  melakukan kampanye. Elektabilitas jalu pun dalam seketika meningkat drastis.

Akhirnya pada saat Pilpres rimba raya berlangsung Jalu pun memenagkan pemilihan dengan telak dan mengangkat Uya sebagai Wakil Presiden. Rimba raya pun mengalami perubahan saat itu karena dipimpin oleh 2 mahluk yang saling mendukung satu sama lain. Pemberdayaan didarat, udara dan perairan dilakukan secara merata. 

Sayangnya kedamaian itu hanya berangsung sementara sampai sekelompok oknum manusia datang dan menebang dan membakar hutan kemudian merubahnya menjadi ladang sawit. Jalu saat ini telah dikandangkan, Uya masuk ketaman buaya, dan Iger menjadi warga kebun binatang.

Nb : Kisah ini hanyalah imajinasi biasa saja tidak menyangkut tokoh ataupun profil siapapun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun