Mohon tunggu...
Andri Samudra Siahaan
Andri Samudra Siahaan Mohon Tunggu... Petani - Menulis salah satu metode perjuangan.

Petani dan Peternak, Alumni Teknologi Hasil Pertanian andrishn85@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jan Ethes Salahnya Apa Ya, Om?

8 Mei 2020   04:18 Diperbarui: 8 Mei 2020   14:38 1487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jansen Sitindaon Twiter

Perpolitikan Indonesia memang aneh, seringkali kita melihat berbagai perdebatan yang malah jauh dari sasaran. Aksi lempar pernyataan malah melibatkan korban anak balita  yang mungkin tidak tau apa-apa.

Kita sebut saja Jan Ethes, seorang balita mungil, lucu dan masih begitu imut telah menjadi korban sasaran pernyataan politik beberapa kali. Ntah apa yang ada dipikiran para pelaku politik saat ini. Sampai harus melibatkan anak kecil dalam perdebatan mereka.

1. Jan Ethes Pernah Hendak Dilaporkan Ke Bawaslu

Coba kita pikirkan secara logis. Anak sekecil ini tau apa tentang politik ? Hak pilih saja tidak punya. Salah Jan Ethes apa sampai hendak dilaporkan ke Bawaslu. Selama pilpres Jan Ethes tidak pernah ikut kampanye, Dia hanya bermain dengan kakeknya yang kebetulan seorang presiden lalu dianggap pencitraan. 

Kemudian seandainya dipanggil oleh Bawaslu, nih anak mau jawab apa ? Palingan minta coklat sama ketua Bawaslu. Tapi untunglah itu tidak terjadi hingga pilpres 2019 berakhir.

2. Jan Ethes Ditantang adu Debat Bahasa Inggris dengan Cucu SBY Oleh Politikus Demokrat.

Nah ini yang baru-baru ini terjadi, Berawal dari perdebatan yang dilakukan antara abangda Denny Siregar dan Annisah Pohan, Dimana beliau mengkritik tugas sekolah cucu Mantan Presiden SBY yang menuliskan surat dalam bahasa inggris dengan judul "Lockdown Speech".

Disatu sisi saya melihat sebuah kesalahan juga dari bang Denny Siregar dimana tampa sengaja mungkin Dia menyinggung cucu pak SBY yang juga seharusnya tidak dilibatkan  dengan kritik politik. Ya .. paham saja anak kelas 6 SD belum tentu mengerti politik.

Akan tetapi  yang terjadi adalah tugas itu diupload ke akun sosialmedia seorang ketua partai politik, maka tugas anak SD itu tentu saja menjadi berbau politik. Sekali lagi maksud saya adalah tugasnya bukan si Anak. Ini yang ditangkap oleh seorang Denny siregar. Seandainya tugas si anak tidak diupload AHY atau dikirim langsung ke si guru mungkin kasus ini tidak panjang.

Sebagai seorang ibu tentu Annisa Pohan langsung bersikap defensif untuk melindungi anaknya. Perdebatan panas pun terjadi di Media Sosial. 

Jansen Sitindaon Twiter
Jansen Sitindaon Twiter

Dan sangat disayangkan dan benar-benar aneh.  Jan Ethes yang masih belum punya akun media sosial pun kena getah. Dari tweet Bang Jansen Sitindaon, ada kata sindiran jika pemimpin rezim saat ini yang bisa kita maksud Jan Ethes tidak lebih baik bahasa inggrisnya dengan cucu pak SBY. 

Sebagai kader PD adalah hal yang wajar  jika  Jansen membela Anisah Pohan dan AHY. Tapi agak sedikit aneh ketika mengadu kemampuan bahasa Inggris Jan Ethes yang mungkin baru bisa bicara dengan kakaknya yang sudah kelas 6 SD kalau istilah kerennya gak Apple to Apple.

Kemudian yang sedikit aneh, bukankah perdebatan ini antara pribadi denny siregar dan AHY ataupun Annisa Pohan kenapa Jan Ethes dilibatkan? Ayolah sama-sama sedikit dewasalah memandang permasalahan ini. 

Lebih baik tidak usah diperpanjang lebar lagi masalah ini, baik itu bang Denny maupun Mas AHY. Mungkin saja suatu saat nanti Almira ataupun Jan Ethes akan menjadi pemimpin bagi bangsa ini ? Betapa malunya mereka setelah dewasa, ketika menyadari  saat kanak-kanak pernah menjadi topik perdebatan aneh seperti ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun