Siapa tidak kenal dengan Nazwa Shihab? Salah satu jurnalis berprestasi yang pernah dimiliki Indonesia. Jurnalis cantik ini benar-benar mewarisi kecerdasan ayahnya Quraish Shihab, seorang cendekiawan muslim dalam ilmu-ilmu Al Qur'an dan mantan Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan VII.
Karir Nazwa juga cukup cemerlang karena selain cerdas Nazwa cukup luwes dan tajam dalam melakukan pemberitaan di media televisi dengan bahasa yang sangat mudah dipahami masyarakat. Akan sulit rasanya bagi nara sumber untuk berkelit ketika diwawancara Nazwa.
Melalui program Mata Nazwa kita melihat banyak politikus dan tokoh-tokoh nasional kelabakan oleh pertanyaan tajam dan terkadang nyelekit membuat narasumber keteteran. Tapi dengan gaya seperti itulah banyak masyarakat teredukasi untuk dapat memandang situasi bangsa saat ini.
Beberapa saat yang lalu saya membaca salah satu artikel yang berisikan kekecewaan Yasona Laoli atas tindakan Nazwa Sihab yang memprovokasi masyarakat dengan menimbulkan opini pada masyarakat bahwa Kemenkumham akan merevisi undang-undang untuk dapat membebaskan koruptor.
Saya sedikit terkejut membaca artikel tersebut, setau saya Nazwa dan Yasona sepertinya sudah lama bersahabat. Masih melekat diingatan saya ketika hadir di Acara Mata Nazwa on Stage Medan di di Gedung Serbaguna Jalan Wilem Iskandar Iskandar, Jumat (17/03) dimana dengan sikap kesatria Kanda yasona menghadiri acara tersebut.
Saat itu beliau sedang diisukan terlibat permasalahan megakorupsi E-KTP. Dengan sigap beliau menjawab seluruh pertanyaan Nazwa dihadapan ribuan penonton di GOR Sumatera Utara dan memang hingga saat ini Yasona tidak terbukti terjerat sama sekali dengan kasus tersebut.
Tahun 2018 yang lalu kita juga melihat bagaimana Nazwa sidak kepenjara suka miskin memastikan sel tahanan para koruptor, dan lewat by phone yasona berkomunikasi dengan Nazwa setelah sidak dilakukan. Kemudian melalui Live Mata Nazwa dengan tema Pura-Pura Penjara, publik ditunjukkan bagaiman keakraban Laoly dan Nazwa,
Kita dapat melihat bagaimana Yasona memanggil Nana kepada Nazwa Sihab sebuah bukti adanya persahabatan yang baik diantara kedua publik figur tersebut. Sebagai jurnalis Nazwa tetap dalam profesionalitasnya, demikian juga Yasona menunjukkan keterbukaannya sebagai pejabat publik dihadapan media.
Tapi sepertinya semua sudah berubah, Saat ini kita melihat bagaimana renggangnya kedua tokoh tersebut. Yasona sepertinya tidak terima jika Nazwa menaikkan opini pembebasan narapidana Koruptor. “Saya heran dengan tuduhan tak berdasar Najwa, tentang pembebasan koruptor. Suudzon banget, sih, provokatif dan politis. Belum ada kebijakan itu. Tunggu, dong, seperti apa,” tulis Yasonna via Wa kepada Nazwa Sihab (Sumber Akun Instagram Nazwa Sihab).
Kanda Yasona sepertinya lupa jika wacana tersebut beliau sendiri lah yang mengajukannya dan tidak benar jika Nazwa melakukan tuduhan yang tidak berdasar (dapat disimak melalui video diatas). Saya sendiri memandang Nazwa tidak melakukan tuduhan atau tindakan provokasi, Sebagai seorang jurnalis Nazwa sudah melakukan tindakan yang benar dengan mengedukasi masyarakat lewat narasi yang disampaikannya (https://youtu.be/dCv9BBbiJn0).
Masyarakat mendapat edukasi yang baik tentang revisi PP nomor 99/ 2012 yang diusulkan oleh Yasona Laoli, memang narasi tersebut menimbulkan reaksi penolakan keras dari masyarakat atas usulan pembebasan koruptor, akan tetapi hal ini tentu menjadi sebuah masukan bagi pemerintah bahwa rakyat menolak kebijakan tersebut, Presiden pun menjawab dalam sebuah kepastian bahwa tiada koruptor yang dilepaskan untuk menjawab keresahan yang terjadi di masyarakat.
Andai saja Najwa mengikuti perkataan Yasona 'Tunggu Dong seperti apa". Mungkin usulan revisi tersebut melenggang dengan sempurna dan dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Bukan tidak mungkin terjadi reaksi penolakan dengan unjuk rasa besar-besaran atas kebijakan tersebut, yang malah menyebabkan terjadinya penyebaran virus Corona secara tidak terkendali diantara demonstran.
Terlepas dari kerenggangan yang terjadi diantara kedua tokoh tersebut, Saya cukup mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Nazwa Shihab yang konsisten menyuarakan suara kebenaran. Terimakasih untuk tetap memberi edukasi yang cerdas terhadap kami rakyat jelata ini.