Waktu
Belum jeda ku menyeka
merawat luka, lalu
mata sabit puasa menebas, leher
muncratkan darah, segar
liurpun tertahan ditenggorokan
belum rampung ku gelisah
ketika langkah masih resah diselasar rumah
mata sabit puasa sekali lagi menebas
perut keroncongan
disisa hari berbuka
Terpana ku, mati
menatap pesona senja
230712
Senja
Bertemu pada satu titik
dalam bujur dan lintang berbeda
mata-mata berbeda
sudut pandang yang sama
mata-mata yang sama
pada cara pandang berbeda
satu titik yang sama
adalah cahaya diperbatasan samar
semburat tatapannya
berkah pertentangan
mata-mata cerdik pandai
250712
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!