Mohon tunggu...
Andri Pato
Andri Pato Mohon Tunggu... -

adalah seorang mahasiswa Hubungan Internasional di salah satu Universitas Negeri di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Andaikan Hidup Tanpa Kompetisi

3 September 2010   04:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:29 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Lagi lagi ini hanya sebuah perandaian. Saya memang sangat bisa kalau berandai-andai. Yang saya andai-andaikan saat ini adalah kehidupan manusia. Andaikan saja kehidupan ini bukanlah suatu kompetisi. Siapa bilang hidup ini kompetisi? Siapa yang bilang demikian? Tidak ada. Tapi setelah saya amati, kehidupan manusia ini bagaikan kompetisi dan pertarungan. Harus ada yang menang dan harus ada yang kalah.
Semua orang saling berlomba-lomba untuk menjadi yang terbaik, semua orang berlomba-lomba untuk menjadi yang terhebat, dan superpower. Semuanya orang berlomba untuk mencari nafkah. Semua orang berlomba untuk menjadi yang terdepan. Kesimpulannya, semua orang berada dalam suatu kompetisi.
Gimana ya kalau kompetisi itu hilang dan punah. Gimana kalau mereka menggunakan azas kebersamaan. Maju bersama, mundur juga bersama. Semua akan di jaga bersama dan milik bersama. Pasti lebih indah.
Contohnya kalau di jalan raya, kalau tidak ada kompetisi, mereka tidak akan melanggar lampu merah, tidak akan ada saling mendahului, tidak akan ada bis atau angkot berhenti sembarangan. Karena jalan milik bersama, jadi semua akan menjaganya untuk kelancaran bersama.
Andai saja tidak ada kompetisi dalam mencari nafkah, pasti tidak ada pengemis, pasti para supir bis dan supir angkot tidak berhenti di persimpangan lagi untuk berebut penumpang, pasti para pejabat tidak berlomba untuk korupsi, pasti tidak akan ada pencuri. Karena menggunakan azaz kebersamaan. Mereka yang kaya akan sadar dengan sendirinya untuk memberi, dan yang miskin pun akan sadar dengan keberadaannya, maka ia akan berusaha. Dan si koruptor akan sadar untuk tidak makan duit rakyat, karena dia tahu itu duit bersama, akan digunakan bersama-sama.
Apalagi ya? Oya, bumi ini. bagaimana kalau bumi ini jadi milik bersama. Pastinya negara-negara tidak akan saling berlomba untuk menampakkan kemodernan mereka. Tidak berlomba-lomba membuat sampah dan polusi. Tidak akan berlomba untuk menjadi negara yang berpengaruh. Pasti bumi kita tidak akan seperti saat ini. ia akan lebih indah dan nyaman untuk di tempati.
Andaikan hidup ini bukanlah dianggap kompetisi. Maka, semua akan berjalan berdampingan. Ingat! Menang jadi arang, kalah jadi abu. Percuma saja. Tapi tetap, ini hanya berandai-andai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun