Mohon tunggu...
Andri Pato
Andri Pato Mohon Tunggu... -

adalah seorang mahasiswa Hubungan Internasional di salah satu Universitas Negeri di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hari International untuk Memperingati Perdagangan Budak dan Penghapusannya

23 Agustus 2010   07:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:47 440
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perbudakan di Persia. sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Slavery

Hari ini tanggal 23 Agustus, tepat dengan International Day for the Remembrance of the Slave Trade and its Abolition atau Hari Internasional untuk memperingati perdagangan budak dan penghapusannya. Tapi apakah benar perbudakan sudah benar-benar dihapuskan di dunia ini? mungkin secara formal iya, tapi apakah praktek perbudakan sudah benar-benar hilang di dunia ini?

Ternyata tidak! Masih ada berita yang mengabarkan bahwa praktek perbudakan masih ada di masa yang canggih dan modern ini. Pada bulan April perbudakan di Costa Rica terungkap. Korban dari perbudakan itu adalah 13 warga Indonesia, 15 warga Vietnam, 5 warga Filipina, 2 warga taiwan, dan 1 warga china. Bentuk perbudakan yang terjadi adalah penganiayaan dan kerja paksa di kapal nelayan Costa Rica. Mereka disiksa dan di aniaya, dipaksa untuk bekerja selama 20 jam dalam sehari, hanya diberi sedikit makanan, dan tidak dibayar. Padahal sebelumnya sudah sepakat untuk mendapatkan bayaran $250 perbulan.

Kasus lainnya yang terungkap adalah di perusahaan batu bara di Provinsi Heibei, China.Terdapat 34 pekerja yang diperbudak. Mereka di paksa untuk bekerja sepanjang hari, disiksa, dan disetrum. Ini masih kasus perbudakan yang terungkap, kita tidak tahu ada berapa banyak kasus perbudakan yang sedang terjadi sekarang.

Tidak hanya di negara berkembang, negara maju seperti Amerika Serikat pun demikian. Menteri Luar Negeri Amerika, mengakui bahwa di Amerika masih kerap terjadi praktek global perdagangan manusia.

Apalagi di Negara kita Indonesia. Banyak sekali kasus-kasus perbudakan yang terjadi. Banyak TKI-TKI yang disiksa, di aniaya, tidak digaji, tidak diperlakukan selayaknya manusia. Berarti penghapusan perbudakan yang sudah di mulai oleh Inggris pada tanggal 23 Agustus 1833 lalu masih belum bisa terealisasikan secara menyeluruh, bukan?

Situs inthesetimes.com mengungkap bahwa, "Kini, faktor utama penyebab perbudakan adalah meluasnya ketidakadilan di berbagai belahan negara yang semakin diperparah oleh faktor krisis ekonomi".Apapun sebabnya, perbudakan tetap harus benar-benar dihapuskan! Sesuai juga dengan konstitusi kita, yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.

Sekarang bukan lah zaman Fir'aun atau Ramses lagi, yang memperbudak manusia untuk membuat piramidanya. Sekarang bukan zamannya Hammurabbi, dinasti china,kekaisaran roma, maupun masa kuno yang mungkin perbudakan merupakan hal yang sangat lumrah. Sekarang adalah masa yang modern, dimana setiap manusia harus diperlakukan secara adil dan berperikemanusiaan. Sekarang adalah masa dimana HAM dijunjung tinggi dan di akui keberadaannya. Maka hendaknya di hari international untuk memperingati perdagangan budak dan penghapusannya, kita tidak hanya sekedar memperingatinya, namun juga benar-benar berkomitmen untuk memberantas perdagangan budak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun