Mohon tunggu...
Andri Pamungkas
Andri Pamungkas Mohon Tunggu... Owner a Startup -

Saya banyak bertanya. Apa aja dan apa adanya. Jujur saja, kadang biasa aja. Tapi tidak mengapa. Sudah ya..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Siapa Teman Ahok? #Pertanyaannya

1 Maret 2015   16:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:19 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seiring meluapnya kasus Anggaran Siluman APBD DKI, kemunculan "pahlawan" @temanAhok pun menjadi pelengkap. Jika kasus KPK vs POLRI kedua kubu pendukungnya masing-masing exist, maka @TemanDPRD" saya harapkan juga muncul, biar seru. Media-lah yang kemudian pertama mereguk keuntungan dari berisiknya antar pendukung, baru Rakyat.

Pertanyaannya:

1. Rakyat mana? Saya akan memilih metode fifty-fifty untuk menghilangkan jawaban yang cuma dua agar cepat jelas, laiknya sebuah acara kuis. Gampang, cepat.

(pilihan jawaban: A. Rakyat Jelas; B. Rakyat Tidak Jelas)

2. Kembali ke Teman Ahok, jika @TemanAhok itu maksudnya dalam rangka penggalangan solidaritas kasus diatas, lalu apakah artinya tidak ada yang solider ke DPRD? Buktinya @temanDPRD tidak exist. Berarti sebagian anda kebangetan, karena anda memilih mereka di pemilu kemarin.

(People change, broh!)

3. Anehnya, sebagian dari Anda akan memilih sebagian dari mereka untuk kembali duduk di DPRD di pemilu berikutnya. Mengapa? Disini saya kadang merasa hina. Hina teraniaya logika #halah

(Emang Anda yakin sebagian mereka tidak duduk kembali di sana?)

4. Kira-kira, jika benar adanya, apa yang dipikirkan oleh si penyusup saat mengetikkan perubahan angka-angka anggaran? Apa dalil kebenaran yang mereka pegang, sehingga hati dan jiwanya tidak gugup ketika sedang melakukan dosa? Betul, saya belum tahu dalil alasannya.

5. Dahsyatnya, anda yakin ini hanya terjadi di Jakarta?

6. Mengapa, sebagian dari Anda yang, jika ada, menyatakan lebih layak jadi pemimpin Jakarta tapi tidak pernah mencuatkan case ini sebelumnya? Namun seorang, yang mari kita sebut pemberani, semacam Ahok malah sering mendapatkan perlakuan tidak istimewa. Disitu mungkin Ahok merasa sedih. Saya sih biasa aja, biasa sedih maksudnya T_T

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun